BATAM (HAKA) – Pertandingan Karate berskala Internasional, Karate International Open Championship, yang dihelat oleh Perguruan Bandung Karate Club (BKC) di Gedung Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam dari tanggal 10 Agustus yang lalu, diikuti oleh lebih kurang 750 karateka dari dalam maupun luar negeri. Salah satu tim yang ikut bertanding yaitu atlet Forki Tanjungpinang yang memberangkatkan 8 orang atlet ke Kota Batam. Meski 8 orang atlet yang berlaga namun membuahkan hasil yang cukup mengaggumkan.
Atlet – atlet yang menyumbangkan medali antara lain Juara 1 kumite -40 Kg Pemula Putra a.n. Dewa Tricia Ilmaulana, Juara 3 Kata perorangan Pra Pemula Putra a.n. Moreno Vierera, Juara 3 kumite +35 Kg pra pemula putra a.n Revan Pedra, Juara 3 Kumite -40 kg Pemula Putri a.n Rhea Zinta, Juara 3 Kumite -52 Kg Cadet Putra a.n Irwanto. Total perolehan medali yang diperoleh oleh Forki Tanjungpinang 1 Emas 4 Perunggu.
Ketua Umum Forki Tanjungpinang, Beni, memberikan apresiasi terhadap tim Forki Tanjungpinang yang dipimpin langsung oleh Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Forki Tanjungpinang, Safaruddin.
“Dengan segala keterbatasan, atlet kami mampu meraih prestasi yang memuaskan. Padahal dengan biaya yang sangat minim, dan itu juga biaya swadaya pengurus”, ujar Beni.
Beni juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan para atlet karena mereka sudah mengharumkan nama Tanjungpinang.
“Terkadang saya pribadi prihatin dengan atlet-atlet yang sudah mengharumkan nama Kota Tanjungpinang, sudah bertarung berdarah-darah sampai menyumbangkan medali, akan tetapi Pemerintah kurang memperhatikan mereka. Untuk menjadi atlet yang handal tentunya harus meningkatkan jam terbang dalam pertandingan, semakin tinggi jam terbangnya akan membuat atlet semakin mumpuni”, paparnya.
Ia berharap, pemerintah menyediakan anggaran bagi atlet yang hendak bertanding diluar daerah, minimal bisa meringankan beban Pengurus Cabang. Ataupun mencari pengusaha sebagai supporter setiap cabang olah raga. (zul)