TANJUNGPINANG (HAKA) – Memasuki awal triwulan II tahun 2022 atau per 8 April 2022, realisasi pendapatan di APBD mencapai Rp 671 miliar atau 19,29 persen dari target sebesar Rp 3,4 triliun.
Sedangkan, untuk belanja sudah terealisasi sebanyak Rp 500 miliar atau 12,92 persen dari target sebesar Rp 3,8 triliun.
Atas capaian itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad pun terus mendorong seluruh OPD Pemprov Kepri, untuk menggesa realisasi pendapatan dan juga belanja di APBD tahun 2022.
“Capaian mesti dikejar. Mana-mana yang bisa, kita dorong perkadanya untuk dipercepat, termasuk penyaluran bansos,” katanya saat rapat evaluasi realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan pembangunan di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Rabu (13/4/2022).
Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu juga meminta, agar di tahun anggaran 2022 ini tidak ada kegiatan DAK Fisik dan dekonsentrasi yang stagnan.
Selain itu, ia juga secara tegas meminta kepada OPD yang melaksanakan pelelangan proyek fisik untuk terus memantau perkembangan lelang proyek tersebut.
“Kegiatan-kegiatan yang sedang berproses seperti lelang agar terus diikuti dan jangan sampai lengah dan jangan sampai ada juga dana TKDD yang tidak terealisasi di tahun ini,” tegasnya.
Dalam rapat itu, Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Kepri, Indra Soeparjanto memaparkan, terhitung 31 Maret 2022 sebanyak Rp 2,5 triliun dari total Rp 14,4 triliun dana APBN di Kepri yang sudah terealisasi.
“Sementara realisasi penyaluran dana TKDD telah mencapai Rp 1,6 triliun atau 21,73 persen dari total pagu sebesar Rp 7,4 triliun,” jelasnya.(kar)