
BATAM (HAKA) – Pemprov Kepri menambah alokasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari sebelumnya Rp 18 miliar menjadi Rp 50 miliar. Keputusan ini merupakan langkah lanjutan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, Adi Prihantara mengungkapkan, bahwa penambahan anggaran ini diperoleh melalui efisiensi belanja sebagaimana yang diinstruksikan dalam Inpres tersebut.
“Penambahan anggaran untuk program MBG ini berasal dari hasil efisiensi sejumlah belanja sebagaimana yang diinstruksikan dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025,” katanya, kepada hariankepri.com, di Kota Batam, kemarin.
Adi menjelaskan, anggaran tambahan ini akan digunakan untuk mendukung program MBG di 167 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di seluruh Provinsi Kepri.
“Anggaran ini untuk mendukung program MBG di 167 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB,” jelasnya.
Bentuk dukungan yang diberikan, akan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), yang bertanggung jawab menjalankan program ini.
“Dukungan yang kita berikan itu sesuai keperluan di BGN. Bisa dalam bentuk sarana dapur, distribusi makanan, atau kebutuhan lainnya sesuai dengan arahan dari BGN,” paparnya.
Mengenai progres pelaksanaan MBG di Kepri, Adi mengatakan bahwa saat ini program tersebut masih berjalan di tingkat SD dan SMP, sementara untuk SMA, SMK, dan SLB belum dimulai.
Namun, ia memastikan bahwa anggaran telah disiapkan agar program ini dapat segera dilaksanakan saat diperlukan.
Sementara itu, Kepala DP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi, menyampaikan bahwa BGN menargetkan pembentukan 253 satuan pelayanan di Kepri untuk mendukung pelaksanaan program MBG. Pembagian satuan pelayanan ini akan disesuaikan dengan kondisi geografis Kepri yang terdiri dari banyak wilayah terpencil.
“Penentuan jumlah satuan pelayanan diusulkan berdasarkan kondisi geografis Kepri yang unik, termasuk banyaknya wilayah terpencil, sehingga model pelayanan di daerah terpencil akan disesuaikan dengan kebutuhan setempat,” katanya.
Rika menambahkan, pelaksanaan program MBG di Kepri akan dilakukan secara bertahap, dengan target capaian 19 persen pada 2025, 40 persen pada 2026, 60 persen pada 2027, 80 persen pada 2028, dan 100 persen pada 2029.
“Pada tahun 2025, program ini diharapkan menyasar sekitar 98.068 dari total 516.149 peserta didik di Kepri, dengan prioritas utama pada siswa PAUD, TK, dan SD,” pungkasnya.(kar)