Site icon Harian Kepri

Bahas Keberagaman dalam Demokrasi, Kemenkominfo: Kebhinekaan Jalan Menuju Indonesia Maju

Suasana diskusi tatap muka yang digelar Kemenkominfo RI di Kota Pekanbaru, Riau-f/istimewa-kemenkominfo

PEKANBARU (HAKA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, menggelar forum diskusi tatap muka yang dilaksanakan pada Selasa (28/5/2024), di Pekanbaru Provinsi Riau.

Kegiatan dengan tema Rangkai Kebhinekaan, Gapai Kemajuan tersebut, dibuka oleh Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong yang juga sekaligus sebagai keynote speech.

Dalam kegiatan itu hadir juga sejumlah narasumber. Yakni Ketua FKUB Riau, Abdur Rahman Qoharuddin, serta Viera Lovienta selaku Putri Indonesia Sumatera Barat 2022, yang juga Communication consultant of InaGo Asia Public Affairs.

Usman mengatakan, forum diskusi ini digelar, karena Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Makna demokrasi menjadi sangat penting dan krusial, karena Indonesia multi etnis, agama, bahasa, serta budaya.

“Demokrasi menjadi sistem pemerintahan terbaik, karena dapat mengakomodasi berbagai kepentingan dan aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Namun, kata Usman, Indonesia masih memiliki tantangan dalam berdemokrasi. Data BPS mencatat indeks demokrasi di Indonesia mencapai 75,46 persen.

Dalam skala global nilai indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2021 dengan skor 6,71 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 52 di dunia, artinya lebih rendah dari Malaysia dan Timor Leste.

Untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan, penting bagi suatu bangsa untuk memanfaatkan keberagaman, sebagai modal yang memperkuat upaya menuju kemajuan tersebut.

Meski keberagaman merupakan sumber kekuatan, namun dapat menjadi sumber konflik dan ketegangan, jika tidak dikelola dengan baik.

Tantangan dalam keberagaman ini meliputi kesetaraan sosial, diskriminasi, ketegangan antaragama dan antarsuku, serta tantangan dengan integrasi budaya masyarakat yang semakin maju.

“Inilah salah satu tujuan Kemenkominfo menyelenggarakan forum diskusi tatap muka ini,” kata Usman.

Lebih lanjut Usman mengatakan, bahwa keberagaman adalah sumber kekuatan namun juga tidak dapat terlepas dari hal-hal yang justru dapat membawa kemunduran.

“Dalam perbedaan, kita menemukan jalan untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Kebhinekaan merupakan jalan menuju kemajuan Indonesia,” ungkapnya.

Menanggapi perbedaan dan keberagaman di Indonesia, Ketua FKUB Provinsi Riau Abdul Rahman, menambahkan, bahwa hal itu lumrah dan dapat terjalin dengan baik dalam kebersamaan.

“Semakin sering duduk bersama, semakin sering berkomunikasi dengan lancar, maka dusta di antara kita semakin tidak ada,” jelasnya.

Abdur Rahman juga mengungkapkan bahwa perbedaan-perbedaan adalah suatu keniscayaan. “Yang Insya Allah tidak membuat kita berpecah dan berselisih,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Putri Indonesia Sumatera Barat 2022, Viera Lovienta menanggapi terkait kedewasaan masyarakat dalam memandang perbedaan, terutama pada kaum milenial dan generasi Z.

Menurutnya, kaum milenial dan generasi Z cenderung berada di ruang gema, dimana apa yang diyakini atau dipikirkan pasti benar, sehingga tantangannya adalah untuk keluar dari ruang gema tersebut.

“Kedewasaan itu ada dalam sikap kita, bagaimana kita bereaksi terhadap suatu postingan, dan bagaimana kita berkomentar,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa semua pihak perlu belajar mendewasakan diri lagi dalam hal berdemokrasi, terutama di sosial media.(arp)

Exit mobile version