Jakarta (HAKA) – Pihak Sriwijaya Air Group (SAG) dan Bintan Resort Cakrawala (BRC) baru saja menandatangani kerjasama terkait pariwisata. Salah satunya tentang pembangunan bandara baru di Bintan.
Lewat penandatanganan MoU antara PT Sriwijaya Air Group (SAG) dan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) di Hotel Borobudur Intercontinental, Room Banda B, Selasa, (14/3/2017) kedua pihak saling bersinergi untuk membangun pariwisata Bintan di Kepulauan Riau. Kerjasama itu pun melibatkan pihak Sriwijaya Air selaku pemilik maskapai dan Bintan Resort selaku pemilik lahan dan developer wisata. Disaksikan pula oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso dan Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vinsensius Jemadu.
“Bintan Resort akan kerjasama dengan Sriwijaya Group untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Bintan, meningkatkan aksesbilitas dengan terminal armada ferry dan aksesbilitas lainnya, bandara di Bintan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar,” ujar Frans Gunara, Presiden Direktur PT Bintan Resort Cakrawala pada rekan media.
Seperti diketahui, Bintan Resort merupakan destinasi di Bintan yang populer di kalangan traveler asing seperti Singapura hingga China. Selain memiliki akomodasi yang lengkap, Bintan Resort juga dekat dengan Singapura dan Batam yang jadi pintu masuk wisatawan China di bagian Barat Indonesia. Pembangunan bandara baru yang kini tengah berlangsung di daerah Lobam diharap dapat mempermudah akses menuju Bintan.
“Ini dibangun di lahan kami sendiri, pembangunan ini 100 persen uang kami sendiri. Kami bersinergi berpacu dengan Sriwijaya 2018 selesai, ini di bawah bimbingan Kemenhub,” ujar Michael Wudy, Managing Director Bintan Aviation Investments.
Selain membangun bandara, Bintan Resort juga berencana membangun fasilitas MRO (Maintenance – Repair – Overhaul) di sebelah bandara. Tentunya langkah tersebut juga menjadi kabat baik bagi dunia penerbangan dalam negeri.
Fakta lainnya, selama tahun 2016 sekitar 700 ribu wisman diketahui singgah ke Bintan Resort. Oleh sebab itu, Bintan Resort sangat potensial untik mendukung target Pemerintah untuk mencapai angka kunjungan 20 juta wisman pada tahun 2019. Untuk mewujudkan hal itu, pihak Sriwijaya Air juga turut andil untuk membawa wisman ke Bintan hingga turut bekerjasama dengan Bintan Resort.
“Lebih mudah terbang ke Bintan daripada ke Singapura, tapi kalau dia datang internasional ke Bintan dia bisa berkunjung ke negara kepulauan Indonesia, muter bisa keluar ke Singapura, dalam waktu dekat kalau runway ini jadi akan lebih baik bagi indonesia,” ujar President dan CEO Sriwijaya Group, Chandra Lie.
Pembangunan bandara baru dan fasilitas MRO di Bintan tersebut juga didukung oleh pihak Kemenhub. Sejatinya Bandara Bintan ini adalah bandara khusus, karena terletak di antara Bandara Batam dan Tanjung Pinang dan tidak boleh didarati secara direct dari luar negeri. Namun, ada pengecualian yang akan dibuat.
“Dengan adanya kerjasama secara bisnis ini memungkinkan Bandara Bintan ini didarati direct flight dari luar negeri, Kami sangat mendukung kerjasama antara Sriwijaya dan Bintan Resort,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso.
Sedangkan dari pihak Kemenpar, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu juga mendukung pembangunan bandara baru Bintan sekaligus kerjasama antar kedua pihak. Diungkapkan, kalau kerjasama tersebut sangat baik untuk pariwisata Indonesia.
“Tanjung Pinang pada Desember grafiknya melonjak tinggi, hari ini kita bisa melihat kesempurnaan antara destinasi dan airlines, saat ini Kemenpar lagi ingin mesra-mesraan dengan airlines, Kemenpar juga commit mau memberi dana bukan cuma doa,” ungkap Vinsensius. (detik.com)