TANJUNGPINANG (HAKA) – Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara me-launching program Peta Jalan Pembangunan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Kepulauan Riau (Talenta Pangan Kepri) di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (6/11/2023).
Sekda Adi mengatakan, program yang digagas oleh Kepala DP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi itu, akan masuk dalam bagian RPJMD dan RPJPD Provinsi Kepulauan Riau.
“Karena peta jalan ini menjadi bagian terpenting dalam membangun pertanian di Kepri,” katanya.
Adi menuturkan, kondisi geografris Provinsi Kepri yang luas daratannya hanya 4 persen, tentu memerlukan pemikiran untuk mengembangkan pertanian.
“Tujuannya yaitu untuk mempersiapkan ketahanan pangan,” ujarnya.
Atas dasar itu, Pemprov Kepri berharap, melalui program ini Provinsi Kepri ke depannya mampu menyelenggarakan ketahanan pangan.
“Harapannya kabupaten/kota juga sama-sama berpacu membangun pertanian di daerahnya,” tuturnya.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin dalam kesempatan itu, mendukung program Talenta Pangan Kepri tersebut. Politisi PKS ini berharap, melalui program itu dapat mengurangi ketergantungan supply bahan pokok dari daerah lain.
“Karena kalau tidak, inflasi akan terus terjadi, karena kebutuhan pokok kita masih tergantung dari luar. Kami dari DPRD selalu mendukung dan mensupport anggaran supaya Kepri ke depannya bisa lebih baik,” tuturnya.
Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Kementerian Pertanian, Susanto dalam kesempatan itu mengapresiasi peluncuran program Talenta Pangan Kepri tersebut.
“Kita mengapresiasi sekali, karena ini suatu hal yang menarik dan suatu inovasi dan Insya Allah akan sangat bermanfaat bagi ketahanan pangan di Privnisi Kepri secara keseluruhan,” sebutnya.
Kepala DP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi, menjelaskan, Program Talenta Pangan Kepri merupakan dari hasil kajian yang telah dilaksanakan mulai dari FGD, diskusi, obervasi, hingga survei lapangan.
Menurutnya, program ini muncul dari hasil pemikiran yang mana saat ini dari sisi supply serta jumlah lahan yang tersedia serta petani yang ada di Kepri masih belum memadai.
“Maka diperlukan langkah-langkah strategis untuk pemenuhan kebuhtuhan pangan di Kepri. Oleh karena itu perlu dususun roadmap pembangunan pertanian di Kepri,” jelasnya.
Melalui roadmap tersebut, akan menghasilkan kerangka dasar dan perencanaan strategis untuk mencapai tujuan pembangunan yang mandiri dan mampu mendorong kebutuhan ekonomi daerah dan berkelanjutan.
Selain itu, penyusunan roadmap yang melibatkan Tim Pusat Pengkajian Perencanaan dan pengembangan Wilayah (P4W) IPB University ini, juga merupakan bagian dari upaya, agar potensi yang dimiiki oleh daerah senantiasa dapat dikembangkan seoptimal mungkin.
“Serta menyusun arah dan strategis untuk penmbangunan pertanian Kepri ke depan,” pungkasnya.(kar)
