JAKARTA (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, bertemu dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Diana Kusumastuti, di Jakarta pada Senin (9/12/2024).
Pertemuan ini membahas sejumlah proyek strategis di Kepri yang akan didanai APBN, termasuk proyek prestisius Monumen Tugu Bahasa Nasional di Pulau Penyengat.
Kepada Wamen, Ansar menjelaskan, di tahun anggaran 2025, Pemprov Kepri menganggarkan Rp 2,5 miliar di APBD untuk penyempurnaan detail engineering design (DED) serta dokumen Amdal proyek Monumen Tugu Bahasa Nasional di Pulau Penyengat.
“Dokumen ini untuk melengkapi kriteria sehingga pembangunan Monumen Tugu Bahasa ini dapat dilaksanakan tahun 2026 mendatang,” kata Ansar dalam pertemuan itu.
Di hadapan Wemen PUPR, Ansar meyakinkan, bahwa tugu ini bukan hanya sekedar infrastruktur untuk mempercantik Pulau Penyengat. Namun, monumen tersebut untuk menegaskan posisi Pulau Penyengat sebagai asal usul Bahasa Indonesia.
“Pembangunan Tugu Bahasa ini penting bagi Kepulauan Riau, mengingat akan menjadi simbol Pulau Penyengat sebagai asal Bahasa Indonesia,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu Gubernur Ansar juga meminta Kementerian PUPR agar dapat melanjutkan pembangunan Waduk Kawal yang telah dilaksanakan.
Lanjutan pembangunan Waduk Kawal ini terkait sistem penyediaan air minum (SPAM) regional antara Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Balai Wilayah Sungai Sumatera I tahun 2024 telah memasang transmisi sepanjang 1 km. Anggaran untuk itu sebesar Rp 21 miliar.
Gubernur Ansar meminta Kementrian PU melalui Dirjen Sumberdaya Air melanjutkan pembanguan transmisi sepanjang 21,6 km, sedangkan Dirjen Cipta Karya mengalokasikan anggaran untuk pemasangan instalasi pipa.
Menindaklanjuti hal tersebut, kata Gubernur Ansar, nantinya akan dilaksanakan kesepakatan lima pihak, yakni Dirjen Cipta Karya, Dirjen Sumberdaya Air, Pemprov Kepri, Pemko Tanjungpinang dan Pemkab Bintan.
“Nanti akan disipakan berita acara nota kesepahaman (MoU) terkait apa yang akan dilaksanakan masing-masing pihak,” jelas Gubernur.
Dalam Hal ini Pemko Tanjungpinang dan Pemkab Bintan menyiapkan offtaker (pembeli air) dan sambungan rumah (SR)warga yang menjadi pelayanan kab/kota.
Sedangkan Pemerintah Provinsi Kepri melanjutkan jaringan distribusi utama (JDU) di wilayah Kota Tanjung secara bertahap.
“Pada tahun anggaran 2023 lalu Pemprov telah menganggarkan Rp14 miliar,” terang Ansar.
Selain itu, Ansar juga mengusulkan pembangunan lanjutan jalan Gurindam 12 senilai Rp 38 miliar dan peningkatan Jalan Nusantara Kijang senilai Rp16 miliar, kemudian penataan kawasan Gurindam 12 berupa pedestrian dan landscape.
Melalui Balai Jalan Nasional Gubernur berharap pembangunan lanjutan Jalan Gurindam 12 dan Jalan Nusantara Kijang dapat dilaksanakan di tahun 2025, mengingat kriteria persyaratannya telah lengkap dan tervalidasi.
“Menanggapi berbagai usulan itu Ibu Wamen respek. Kita berharap semua usulan bisa terlaksana,” kata Gubernur Ansar.
Mendampingi Gubernur dalam pertemuan itu Plt Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Rodi Yantari dan Kabid Cipta Karya Said Wahidin. Sementara Wamen didampingi lengkap semua Dirjen yang ada di Kementrian PUPR. (kar)