TANJUNGPINANG (HAKA) – Satpol PP Provinsi Kepri, mulai melakukan langkah pembinaan terhadap para pedagang di Taman Gurindam 12 Kota Tanjungpinang.
Kepala Satpol PP Provinsi Kepri, Hendri Kurniadi, menyampaikan, pembinaan tersebut dilakukan oleh pihaknya sebagai upaya untuk menjaga ketertiban umum di kawasan tersebut.
“Kami sudah mulai membina pedagang di Tugu Sirih (Taman Gurindam 12). Sepanjang belum ada larangan berdagang di sana, kami akan manjaga ketertiban supaya pedagang dan pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,” katanya, kepada hariankepri.com, Kamis (29/9/2022).
Selain melakukan pembinaan terhadap para pedagang di kawasan itu, pihaknya juga, telah melakukan pendataan para pedagang yang berjualan di sepanjang kawasan Taman Gurindam 12 Tanjungpinang tersebut.
“Sementara ini dari data yang kami dapat di lapangan, jumlah pedagang di sana jumlahnya mendekati 200 pedagang,” jelasnya.
Pendataan itu jelasnya, bertujuan untuk mencari jalan keluar ketika ada permasalahan, misalnya dalam hal pengelolaan sampah disepanjang kawasan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Hendri juga menyampaikan, terkait persoalan sampah di sekitar taman tersebut yang saat ini dikeluhkan oleh masyarakat.
Pihaknya, sudah memberikan pemahaman kepada para pedagang di taman itu supaya secara sukarela melaksanakan kebersihan di kawasan tersebut.
“Artinya kami ajak pedagang saling menjaga kebersihan. Tapi itu, tentu tidak bisa hanya itu saja, perlu ada tindakan lebih lanjut mengenai pengadaan tong sampah dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kadispar Kepri, Luki Zaiman Prawira mengaku cukup prihatin dengan kondisi Taman Gurindam 12 yang dipenuhi sampah.
“Kaget dan prihatin, kenapa banyak sekali sampah berserakan dan bertumpuk di beberapa di taman ini,” katanya saat memimpin aksi bersih sampah di Taman Gurindam 12 sempena Hari Pariwisata Dunia, Selasa (27/9/2022) kemarin.
Luki yang juga Asisten II Pemprov Kepri inipun secara tegas menyampaikan akan segera memanggil instansi terkait supaya kebersihan taman tersebut dapat menjadi perhatian khusus.
“Ini harus segera ada tindak lanjutnya,” tegasnya.(kar)