Site icon Harian Kepri

Banyak Sumbangsih untuk Kepri, Balon Gubernur Diminta Lirik Tokoh Pulau Tujuh

Aldi Robert dan Wan Aidil Adha
Aldi Robert dan Wan Aidil Adha

BATAM (HAKA) – Bakal calon (balon) Gubernur Kepri, yang akan maju pada Pilkada Serentak bulan Desember 2020, diminta melirik tokoh Pulau Tujuh untuk dijadikan sebagai pasangan.

Pasalnya, dalam sejarah pemerintahan di Kepri, belum pernah sekalipun tampil pemimpin dari eks kewedanan yang sekarang menjadi dua kabupaten, yakni Natuna dan Anambas tersebut.

Padahal, menurut Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna (IMPKN) Kota Batam, Aldi Robert, Pulau Tujuh selama puluhan tahun, telah mempersembahkan hasil migas untuk Indonesia.

“Sejak masih menjadi bagian dari Provinsi Riau, hingga memisahkan diri menjadi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2002, Pulau Tujuh telah memberikan sumbangsih yang luar biasa besar. Bukan saja untuk Riau (waktu itu), kemudian Kepri, tapi juga untuk Indonesia,” kata Aldi.

Namun, menurut Aldi, sejak Kepri menjadi provinsi, belum pernah sekalipun ada orang Pulau Tujuh yang menjadi pemimpin eksekutif di Kepri.

“Apakah kami tidak mampu? Saya pikir bukan. Karena belum mendapatkan kesempatan saja,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Penasehat IMPKN, Wan Aidil Adha sependapat dengan Aldi. Menurut Wan Aidil, dalam catatannya, sejak migas di perut Pulau Tujuh dieksploitasi, sudah puluhan triliun hasil bumi Natuna dan Anambas, menopang keuangan negara. Yang kemudian, sebagian kecil dikembalikan dalam bentuk dana bagi hasil sesuai dengan UU Migas kepada Kepri, dan beberapa kabupaten/kota di provinsi ini.

“Artinya, Natuna dan Anambas yang biasa dikenal dengan sebutan Pulau Tujuh, telah berkontribusi untuk negara dan provinsi. Sehingga, adalah wajar jika kami menginkan ada putra Pulau Tujuh tampil sebagai pemimpin eksekutif di Provinsi,” ujar Aidil.

Ketika ditanya siapakah figur yang dianggap layak menjadi pemimpin eksekutif di provinsi, baik Aldi maupun Wan Aidil tidak mau mengarahkan ke nama tertentu.

“Target kami hanya wakil gubernur. Silakan pada calon gubernur merisik dan menginventarisir nama-nama di Natuna dan Anambas maupun putra Pulau Tujuh yang tinggal di luar kedua kabupaten itu,” imbuhnya.

Namun, keduanya memberikan kisi-kisi, bisa saja diambil dari beberapa nama yang selama ini sudah muncul dan mendaftar di beberapa partai politik, baik di Batam maupun di Natuna dan Anambas sendiri.

“Ada tokoh senior, misalnya Bupati Natuna Pak Hamid Rizal, Bupati Anambas Pak Abdul Harris. Ada juga tokoh pemuda seperti Ketua PWI Kepri dan Direktur Batam Pos Online Kanda Candra Ibrahim. Jika orang Pulau Tujuh diambil sebagai wakil gubernur, ada potensi 80 ribu suara di sana. Belum lagi perantau Pulau Tujuh yang tersebar di seluruh Kepri yang kami perkirakan lebih dari 50 ribu,” ucap keduanya senada. (fik)

Exit mobile version