BATAM (HAKA) – Bea Cukai Batam telah menghentikan upaya penyalahgunaan pendaftaran (International Mobile Equipment Identity) IMEI melalui praktik perjokian, Jumat (31/1/2025) kemarin.
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Evi Octavia, mengatakan, tindakan ini dilakukan di 2 titik. Yakni di Terminal Ferry Harbour Bay dan Batam Centre, dengan total 42 unit iPhone yang diamankan.
“Operasi pertama digelar pada 27 Januari 2025, di Harbour Bay Batam, yang menyasar penumpang dari Singapura dan Malaysia. Pada operasi ini, petugas berhasil menyita 20 unit iPhone yang dibawa oleh sepuluh orang joki IMEI,” katanya, kepada awak media, Sabtu (1/2/2025).
Ia juga menegaskan, bahwa pengungkapan ini merupakan upaya keras Bea Cukai dalam menindak tegas penyalahgunaan data IMEI.
Selanjutnya, pada 28 Januari 2025, operasi serupa berhasil diungkap di Terminal Ferry Batam Centre. Pada saat itu, kata dia, ada sebantak 22 unit iPhone berhasil diamankan dari dua joki IMEI.
“Kami juga berhasil mengamankan 2 orang pengendali yang memimpin aksi tersebut,” terangnya.
Ia menjelaskan, para joki yang direkrut itu bertugas mendaftarkan IMEI ponsel menggunakan data pribadi mereka.
Sehingga, perangkat tersebut tercatat sebagai barang bawaan pribadi.
“Setelah pendaftaran, ponsel yang sudah teregistrasi diserahkan kepada pengendali untuk selanjutnya dijual melalui distributor atau pengecer di Indonesia,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya telah mengeluarkan Surat Bukti Penindakan dan menyatakan seluruh perangkat yang diamankan sebagai Barang Dikuasai Negara (BDN).
Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan permohonan pemblokiran perangkat ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Kami akan selalu berupaya dengan tegas dalam menegakkan regulasi serta mencegah penyalahgunaan data pribadi dan pelanggaran kepabeanan,” tutupnya. (dim)