TANJUNGPINANG (HAKA) – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri, Soerya Redpationo dan Iman Sutiawan menyampaikan visi-misi serta program prioritas, Senin (12/10/2020) dalam rapat paripurna di DPRD Kepri.
Pasangan nomor urut 1 ini, mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi-misi.
Dalam pidatonya, Soerya Respationo menyampaikan, adapun visi nya adalah terwujudnya Provinsi Kepri yang maju, mandiri, sejahtera, berakhlak berlandaskan kebersamaan dan gotong royong.
Selain visi, Soerya yang didampingi oleh Iman Sutiawan saat membacakan tersebut, ia juga menjelaskan 7 misi.
Adapun ketujuh poin itu, pertama meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Ia merincikan, salah satu arah pembangunan ini seperti program pendidikan SMA sedeajat gratis, mulai dari SPP, seragam buku dan lainnya.
Serta mendorong wajib belajar 16 tahun di Provinsi Kepri, sehingga anak-anak daerah yang lulus SMA sederajat dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi lainnya.
Kedua, program pengentasan kemiskinan, ketiga reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Keempat, lanjutnya, sinergi kabupaten/kota dengan provinsi dan pusat. Kelima, pembangunan kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi. Keenam, penegakkan hukum yang berkeadilan, dan terakhir menumbuhkembangkan semangat gotong royong.
Usai membaca visi-misi, pria yang akrab disapa Romo ini membacakan 10 program prioritasnya apabila terpilih sebagai Gubernur Kepri pada periode 2020-2024.
Adapun 10 program prioritas tersebut, yakni pertama, pemulihan ekonomi dan sosial kemasyarakatan sebagai dampak Covid-19. Kedua, kesehatan, pendidikan dan balai latihan kerja.
Ketiga, reformasi birokrasi tata kelola pemerintahan yang baik. Keempat, infrastruktur, konektivitas dan pemerataan pembangunan. Kelima, penguatan wilayah kemaritiman, industri, pariwisata dan perdagangan.
Keenam, ketahanan dan kedaulatan energi. Ketujuh, optimalisasi penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Kedelapan, kerukunan beragama dan pelestarian kearifan lokal. Kesembilan, ketenagakerjaan yang berdaya saing, dan terakhir pemberdayaan generasi muda atau kaum milenial.(zul)