Oleh:
Renawati, S.Pd
Mahasiswa Pascasarjana
Jurusan PIAUD
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
PERKEMBANGAN moral pada program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya.
Jika hal itu sudah tertanam dengan baik dalam setiap insan sejak dini, hal tersebut tentunya, merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk menjalani pendidikan selanjutnya.
Nilai moral pada dasarnya adalah, mengupayakan anak mempunyai kesadaran dan berperilaku taat secara otonom berasal dari dalam diri sendiri.
Dasar otonomi nilai moral adalah identifikasi dan orientasi diri. Pola hidup keluarga (Ayah dan Ibu) merupakan model ideal bagi peniruan dan indentifikasian perilaku dirinya.
Anak sebagai aset bangsa memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Karena, anak merupakan generasi masa depan yang akan menentukan baik buruknya suatu bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan bertujuan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas otaknya dan terampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan menghasilkan manusia yang memiliki akhlak atau budi pekerti yang baik, bersumber dari hati nurani sehingga menghasilkan warga negara yang excellent.
Oleh karena itu, pendidikan tidak semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga mentransfer nilai agama dan moral yang bersifat universal.
Dengan transfer nilai agama dan moral bersifat universal, diharapkan peserta didik dapat menghargai kehidupan orang lain. Dan ini tercermin dalam tingkah laku serta aktualisasi diri semenjak usia dini, hingga kelak dewasa menjadi warga yang taat dan cinta dengan negara dan bangsa.
Dewasa ini, pendidikan di Indonesia dipandang sudah sarat dengan muatan-muatan pengetahuan dan mengikuti tuntutan perkembangan zaman, namun kurang memperhatikan nilai- nilai budi pekerti, dalam membentuk jati diri anak atau siswa, sehingga menghasilkan anak atau siswa yang pintar tetapi tidak memiliki akhlak yang baik.
Hal tersebut tercermin dari anak-anak yang menunjukkan kurangnya indikator budi pekerti, seperti anak kurang menghargai guru dan orang lain, anak berani pada guru dan orang tua, serta anak kurang memperhatikan lingkungan sosialnya.
Di era pandemi Covid-19 seperti yang kita rasakan saat ini, yang menjadi tolak ukur bagi pendidikan moral anak peran utamanya adalah orangtua dan keluarga, mengapa demikian, karena kegiatan sehari-hari dilihat oleh anak diperhatikan oleh anak dan dilakukan oleh anak.
Terutama pada Anak Usia Dini (AUD), dapat diambil sebuah contoh kejujuran peran orangtua sangat berpengaruh pesat dalam pendidikan moral untuk anak-anaknya.
Untuk itu dari bencana alam yang kita alami saat ini, menjadi pelajaran dan kesabaran dalam mendidik anak, karena yang menjadi peran utama dalam pendidikan terhadap anak, orang tualah yang menjadi pendidik utama bagi anak.
Di masa ini, Anak Usia Dini lebih dekat dengan orang tua, keluarga dan lingkungan yang ada di dalam rumahnya maka dari itu sebagai orang tua wajib atau harus mencerminkan pendidikan moral pada anak usia dini, dengan penuh rasa kesabaran dan rasa wibawa dalam membentuk moralitas pada anak.
Karena kita ketahui bahwa tingkat pendidikan yang utama kita berikan pada anak yaitu pada usia di bawah 7-8 tahun, selaku orang tua harus menanamkan nilai moral sejak dini.
Untuk mengetahui moralitas itu sendiri, maka perlu dipahami struktur antropologis yang ada dalam di manusia, salah satunya yaitu tentang nilai moral.
Nilai moral adalah, nilai-nilai yang yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruknya seseorang dalam kehidupan secara umum.
Menurut Nicolaus Driyakarta, seorang ahli dibidang filsafat, dia berpendapat bahwa nilai moral adalah gambaran objektif tindakan manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya.
Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai moral merupakan suatu sistem penilaian yang bersumber dari kemauan di dalam diri seseorang.
Di era pandemi saat ini, nilai moral bagi anak sangat mudah kita ajarkan dan terapakan pada anak usia dini, dalam kehidupan sehari-harinya.
Kenapa demikian, karena nilai moral itu didapatkan dari orangtua dan keluarganya, maka dari itu masing-masing orangtua dapat melihat dan mengajarkan pola hidup dengan bernilai moral dengan baik seperti contoh jujur dalam tindakan dan perkatan, toleransi, bertanggung jawab, mandiri dan tentunya tanamkan padanya Cinta Tanah Air.
Fenomena dan kenyataan seperti yang telah dipaparkan di atas, tentunya pengembangan nilai agama dan moral, melalui pendidikan budi pekerti atau pendidikan akhlak menjadi sangat penting bagi anak.
Agar peran pendidikan sebagai habitus dapat merubah perilaku anak menjadi manusia ideal, dengan parameter memiliki sikap saling menghormati, cinta tanah air, bertanggung jawab, cerdas, mampu memahami segala persoalan bangsa dengan bijak.
Dengan diberikannya pendidikan budi pekerti bagi anak usia dini, diharapkan dapat merubah perilaku anak, sehingga jika anak sudah dewasa lebih bertanggung jawab dan menghargai sesamanya dan mampu menghadapi tatangan jaman yang cepat berubah. ***