TANJUNGPINANG (HAKA) – Kebocoran pipa milik PDAM Tirta Kepri di sepanjang Jalan DI Pandjaitan Km 9 Kota Tanjungpinang, bakal terus berlanjut di tahun 2022 mendatang.
Direktur PDAM Tirta Kepri, Mamat, mengatakan, kondisi itu dikarenakan usulan anggaran sebesar RP 17 miliar, yang disampaikan pihaknya belum dapat diakomodir di tahun anggaran 2022 .
“Sepertinya di tahun 2022 nanti masih seperti itu. Masih tambal sulam (kebocoran),” katanya, di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, kemarin.
Lebih lanjut Mamat menyampaikan, anggaran sebesar Rp 17 miliar tersebut, diperuntukkan bagi pergantian jaringan pipa disepanjang kawasan Jalan DI Panjaitan, Km 9.
“Karena di sana itu ada tiga jaringan pipa. Mudah-mudahan di tahun 2023 nanti sudah bisa diakomodir,” tuturnya.
Mamat juga menyampaikan, dengan kondisi itu, membuat tingkat kebocoran pipa milik PDAM Tirta Kepri dalam sebulannya sekitar 30 – 35 persen.
Jika dikalkulasikan kata dia, dalam satu bulan sekitar 21 ribu m2 air milik PDAM Tirta Kepri yang terbuang.
“Sehingga pada saat-saat kondisi tertentu membuat pelayanan kita sedikit terganggu,” tuturnya.(kar)