TANJUNGPINANG (HAKA) – Puluhan pemulung yang berada di area atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet Tanjungpinang, selama ini menjadi mitra pendukung bagi UPTD TPA.
Kepala Unit TPA Ganet, Asa’at siregar menyampaikan, adanya para pemulung di beberapa zona TPA yang masih aktif, ikut membuat timbunan sampah semakin berkurang.
“Mereka kebanyakan mengambil botol, dan sejenisnya, lalu mereka jual. Dampaknya, jumlah sampah yang ada di TPA berkurang,” ungkapnya kepada hariankepri.com, Rabu (2/10/2024).
Ia mengatakan, alasan pihaknya tidak mengusir para pemulung tersebut, karena atas dasar kemanusian. Apalagi penghasilan dari pemulung ini terbilang cukup kecil.
“Kita tidak tega untuk mengusirnya, dan mereka juga membantu kita untuk mengurangi timbunan sampah, yang penting mereka tertib dan tidak merusak,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pemulung yang berada di zona 2, Wati mengutarakan, dalam sehari dirinya berhasil mendapatkan keuntungan sebesar Rp 15 ribu dari menggais sampah organik yang berada di kawasan TPA tersebut.
“Saya ambil botol, kaleng, kardus, dan barang lainnya, itu bisa dijual untuk dapat duit. Biasanya barang seperti itu diolah untuk dijadikan barang baru lagi,” ucap wanita paruh baya tersebut.
Ia menuturkan, bahwa dalam perbulan, penghasilannya hanya mencapai sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu, yang terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
Dalam kesempatan itu juga, ia mengungkapkan, sedikitnya ada sekitar 50 lebih pemulung yang juga beraktifitas tiap harinya mencari sampah berharga seperti dirinya. (dim)