TANJUNGPINANG (HAKA) – Sekumpulan seniman Tanjungpinang, bersatu untuk menggelar pesta kesenian yang tak biasa. Rencananya, Sabtu (21/12/2019) malam esok, akan digelar pertunjukan dalam tajuk Gurindam 12 Purnama di Pulau Penyengat.
Yang bikin berbeda, acara kali ini tidak diadakan di balai adat maupun panggung seberang masjid.
“Tapi di pelataran Gedung Istana Kantor,” kata Ruki Daryudi dari Tankcer Dance Studio Tanjungpinang, yang menginisiasi acara ini, Jumat (20/12/2019).
Inilah kali pertama area situs bersejarah itu akan dijadikan lokasi pertunjukan kesenian. Ruki menyebutkan, area itu akan dikemas penuh cahaya dan menyajikan panggung yang berbeda.
“Apalagi bertepatan dengan bulan purnama,” ujar koreografer satu ini.
Karena itu, tak heran jika gelar seni Gurindam 12 Purnama dihadiri oleh seniman-seniman dari luar daerah. Ada dari Jawa Barat, Padang, Riau, juga Lingga dan pasti seniman terbaik Tanjungpinang.
“Akan ikut tampil Fathurrahman Said dari Peneroka Daya Tari Singapura,” tambah Ruki.
Kesenian yang akan ditampilkan di pentas Gurindam 12 Purnama variatif. Ada tari tunggal, kreasi tari kelompok, musik tunggal dan musik kelompok. Juga ada penampilan monolog.
Keragaman di atas panggung ini niscaya akan menjadi pertunjukan yang berbeda ketika ditampilkan di pelataran Gedung Istana Kantor.
“Variasi ini yang membuat pertunjukan tahun ini jadi lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya,” kata Ruki.
Ketua Dewan Kesenian Kepri, Raja Ahmad Helmi pun tak kalah antusias dengan pertunjukan Gurindam 12 Purnama.
Menurutnya, Tanjungpinang perlu lebih banyak pentas-pentas seni semacam ini. Apalagi, jenis pentas mandiri dari seniman-seniman yang tak melulu mengandalkan agenda pemerintah.
“Dengan begitu, kami berharap bisa semakin menyemarakkan iklim berkesenian di kota ini,” ucapnya. (red)