Site icon Harian Kepri

Bintan Darurat Pelecehan Seksual, Dalam 10 Bulan Terjadi 46 Kasus

Kepala Dinas P3AKB Bintan, Aupa Samake-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bintan merilis, kekerasan seksual terhadap anak mencapai 46 kasus, sejak Januari 2023 hingga Oktober 2023.

“Tahun 2022 totalnya 33 kasus. Ada peningkatan kasus di tahun 2023 ini,” ucap Kadis DP3AKB Bintan, Aupa Samake, kepada hariankepri.com, Jumat (3/11/2023).

Dengan presentase kekerasan seksual di 10 kecamatan yang ada di wilayah Bintan yakni, Bintan Timur mencapai 45 persen. Disusul Kecamatan Bintan Utara sebanyak 35 persen, Sri Kuala Lobam sebanyak 10 persen.

“Gunung Kijang 10 persen, dan sisanya Kecamatan Toapaya, serta kecamatan lainnya,” jelas Aupa.

Menurutnya, meningkatnya jumlah kasus itu dibarengi dengan meningkatnya laporan masyarakat ke DP3AKB Bintan, tentang tindakan seksual terhadap anak dan perempuan.

Artinya, pengaduan masyarakat itu sejalan dengan sosialisasi DP3AKB Pemerintah Daerah secara masif terkait tindakan pidana kekerasan anak dan perempuan di tengah-tengah masyarakat.

“Meningkatnya pengaduan kasus kekerasan seksual itu adalah bentuk keberanian warga agar kasus asusila ditindaklanjuti,” tutur Aupa.

Namun pun demikian, pihaknya terus melakukan berbagai kegiatan untuk menekan angka tindak pidana seksual maupun kekerasan anak dan perempuan.

“Kami terus melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Lembaga Adat Melayu (LAM) Bintan, meminta kepada Bupati Roby Kurniawan, agar serius melakukan pencegahan pencabulan anak.

“Karena dalam sepakan di Oktober 2023 saja, sudah tiga anak di bawah umur jadi korban pencabulan dan persetubuhan di Bintan Timur. Ini bisa dikatakan darurat,” tegas Ketua LAM Bintan Musaffa Abbas, kepada hariankepri.com, Kamis (2/11/2023).

Atas kondisi itu, menurut Musaffa, harus ada upaya kerjasama seluruh elemen masyarakat, untuk melakukan mitigasi terhadap persoalan yang meresahkan warga.

“Harus ada upaya bersama semua pihak mulai dari keluarga hingga pimpinan daerah di Kabupaten Bintan untuk meminimalisir permasalahan ini,” tukasnya. (rul)

Exit mobile version