BINTAN (HAKA) – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Bintan, Farid Irfan Siddik, memiliki gagasan, setiap investor yang berinvestasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Bintan, agar menampilkan nilai-nilai Budaya Melayu.
“Dia harus identik dengan budaya lokal Bintan, baik arsitektur bangunan dan gedung, termasuk pabrik mereka,” terang Farid kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, misalnya ketika para investor melakukan pembangunan perusahaan di Bintan, di pintu gerbang atau tempat pelayanan kantor mereka, ada ciri khas Melayu.
“Minimal di gerbang pabriknya bernuansa Melayu,” ujar Farid menambahkan.
Menurut Farid, selain BP Bintan fokus pada pembangunan dan pengelolaan FTZ, juga fokus pada sektor pariwisata dan industri.
“Pariwisata ini kan merupakan daya tarik pembangunan daerah. Dengan cara seperti itu, kan memiliki daya tarik wisatawan,” tuturnya.
Namun wacana ini, masih dikaji oleh internal BP Bintan. Jika konsep ini mendapat persetujuan dari pemerintah, dan penggiat pariwisata maka dijadikan program ke depannya.
“Kita masih kaji, kalau itu bisa diterapkan kita akan masukan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BP Kawasan Bintan,” imbuhnya. (rul)
