TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejak Senin (14/9/2020) hingga Selasa (15/9/2020) hari ini, para Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Bintan, mengikuti tahapan tes kesehatan.
Tes yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang itu, diikuti juga oleh Bapaslon Alias Wello (AWe)-Dalmasri Syam.
Pada hari kedua pelaksanaan tes, tepatnya saat break makan siang, Bakal Calon Bupati Bintan, Alias Wello menyempatkan diri berziarah ke makan Daeng Celak dan Daeng Marewah.
“Iya, kebetulan lagi istirahat jadi saya sempatkan berziarah ke makam ini. Kan lokasinya juga tidak jauh dari RSUD,” imbuhnya.
AWe menceritakan, Daeng Marewah adalah Yang Dipertuan Muda Riau I. Sedangkan, Daeng Celak adalah Yang Dipertuan Muda Riau II.
Daeng Marewah dan Daeng Celak adalah dua orang adik beradik berdarah Bugis, yang pernah mengharumkan nama Kesultanan Riau-Lingga-Johor dan Pahang, atas keberaniannya mengusir penjajah dari bumi Melayu ini.
Daeng Marewah yang bergelar Kelana Jaya Putera itu, pernah menjabat Yang Dipertuan Muda Riau I 1721 – 1728. Selanjutnya, urusan pemerintahan dilanjutkan oleh adiknya Daeng Celak Yang Dipertuan Muda Riau II 1728 – 1745.
Daeng Celak menikah dengan bangsawan Melayu, Tengku Mandak dan memiliki dua orang anak, yakni Raja Haji Fisabilillah, Pahlawan Nasional dan Raja Lumu (Sultan Salehuddin Shah), yang kemudian menjadi Sultan Selangor I (Malaysia).
“Mereka yang dimakamkan di sini, sepanjang hayatnya telah mendarmabaktikan hidupnya untuk kita semua,”imbuhnya.
Persebatian Melayu-Bugis dituangkan dalam sebuah perjanjian. Dan, dibacakan saat kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke Daik, Lingga beberapa tahun lalu.
“Kita generasi penerusnya, wajib mengetahui dan ingat dengan para leluhur yang telah memberikan arti kepada kita semua,” tukasnya.
Saat ziarah, AWe didampingi sejumlah pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. (rul)
