Site icon Harian Kepri

Buah Impor Membanjiri Tanjungpinang, Pedagang: Lebih Disukai Konsumen

Salah satu penjual buah di Jalan Raja Haji Fisabilillah Kota Tanjungpinang-f/dian-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Salah satu penjual buah di Batu 9 Tanjungpinang, Mulyadi, mengatakan, di tempatnya ada beberapa buah yang diimpor dari negera tetangga. Seperti pir, jeruk sunkist, apel fuji, anggur dan mangga.

“Kalau impor ongkosnya lebih murah, daripada biaya pengiriman dari Pulau Jawa ke sini,” kata Mulyadi kepada hariankepri.com, Kamis (2/11/2023).

Lanjut kata mulyadi, memang ada beberapa jenis buah dari impor lebih disukai daripada yang lokal. Seperti apel fuji dari Amerika.

“Kalau jeruk kebanyakan dari lokal yang disukai konsumen. Tapi jelang Imlek banyak jeruk dari Cina masuk. Itu disukai juga, rasanya manis dan murah,” katanya.

Ia juga menjual buah lokal. Seperti buah naga dari Kalimantan, jeruk dari Kalimantan, pisang dari Tanjungpinang, melon dari Jambi.

“Kalo mangga dari Thailand saya jual Rp 30 ribu per kilo. Mangga harum manis dari Jawa memang lagi mahal. Per kilonya Rp 50 ribu. Mahal, gak berani jual,” ujarnya.

Di tempat lain, Adi penjual buah di Jalan Raja Haji Fisabilillah mengatakan, juga menjual buah mangga, anggur, apel, pir, jeruk yang diimpor.

“Impor dari Cina sama Thailand,” katanya.

Menurutnya, pembeli lebih menyukai buah impor, selain itu memang biaya pengiriman lebih murah, kualitasnya lebih bagus.

“Kalau kami yang lokal jarang jual,” ujarnya.

Selain menjual buah impor, dirinya juga menjual buah lokal cuma ada beberapa jenis buah aja. “Semangka dan pisang dari Tanjungpinang,” pungkasnya. (sap)

Exit mobile version