Site icon Harian Kepri

Budidaya Sorgum di Bintan Berhasil, Pemprov Minta Tim OVOC Pendampingan ke Daerah Lain

Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara ketika menerima audiensi Pengurus HA IPB Kepri dan Tim OVOC, Rabu (14/12/2022)-f/istimewa

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi Kepri merespon positif, program pendampingan pengembangan budidaya sorgum yang dilakukan oleh Tim OVOC tdi Kabupaten Bintan.

Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara mengatakan, program yang difasilitasi oleh HA IPB Kepri itu, sangat membantu Pemprov Kepri dalam upaya menjaga ketahanan pangan.

“Terima kasih sudah membantu meningkatkan cara berpikir di Kepri,” ucapnya.

Menurut pandangan Adi, orang Kepri inikan jaga pulau, biar pulau-nya tidak diambil orang (bukan perantau,red). Tetapi produk pangannya terbatas.

“Maka dari itu, ketahanan pangan di Kepri ini penting,” kata Adi saat menerima audiensi Pengurus HA IPB Kepri dan Tim OVOC di Ruang Kerja Sekdaprov Kepri, Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Rabu (14/12/2022) kemarin.

Adi pun mendorong, agar program yang telah sukses dijalankan di Kabupaten Bintan tersebut dapat dilanjutkan di daerah lain di Kepri.

Namun, diharapkan tidak hanya sebatas tanaman sorgum saja, tapi komoditas pangan lain, seperti cabai. Tujuannya, agar ketahanan pangan di Kepri bisa terpenuhi dan para petani menjadi lebih produktif.

“Jadi kalau tadinya petani kita menanam pisang kepok satu batang dengan hasil satu tandan. (Dengan pendampingan Tim OVOC) kalau bisa bulan depan, sudah lima ditanam, jadi hasilnya juga lima tandan. Jadi memacu mereka (petani,red) lebih produktif,” harapnya.

Namun, sambung Adi, pendampingan yang dilakukan kepada para petani, tidak hanya sebatas pada pengembangan produksi tanaman saja. Namun, perlu juga dilakukan pendampingan untuk pengolahan dan pemasaran produk.

“Jadi harapan kita ke adik-adik (Tim OVOC, red) ada inovasi yang bisa diberikan ke kita untuk memasarkan produk komoditas yang dihasilkan petani. Jadi beri kami konsepnya, agar bisa mengembangkan masyarakat kita, menjadi lebih produktif,” tuturnya.

Ketua HA IPB Provinsi Kepri, Rika Azmi dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Tim OVOC, terhadap kelompok petani sorgum di Kabupaten Bintan, telah berhasil meningkatkan hasil panen.

Namun, kata dia, peningkatan hasil panen tersebut terbentur dengan keterbatasan alat produksi. Sehingga berpotensi menghambat proses pemasaran. Rika berharap Pemprov dapat memberikan bantuan alat produksi.

“Karena Tim OVOC hanya memberikan ilmu dan pendampingan. Untuk lainnya seperti alat produksi tidak ada bantuan. Inilah yang masih menjadi pemikiran kita,” tuturnya.

Selain itu pihaknya, juga berharap Pemprov Kepri dapat memfasilitasi pemasaran produk olahan sorgum, dengan cara menjadikan produk olahan sorgum sebagai panganan utama dalam setiap kegiatan Pemprov Kepri.

“Kita mohon bantuan juga untuk mempromosikan bahwa kita mempunyai produk sorgum yang baik untuk kesehatan,” harapnya.

Sementara itu, Fasilitator Tim OVOC, Rahmat Senjaya, S.K.Pm., mengatakan, selain pengembangan hasil panen, dalam pendampingan ini pihaknya juga memberikan pemahaman tentang manajemen perusahaan.

Termasuk sampai pada penyusunan struktur perusahaan kepada petani. Hal ini diharapkan, dapat mempermudah para petani dalam memasarkan produknya.

“Meskipun sekarang pemasaran itu belum terlihat jelas bagaimana hilal-nya. Tapi kita sekarang mempersiapkan betul-betul kelompok tani itu sebagai calon perusahaan yang bisa besar. Sudah kita lengkapi dengan strukturnya, AD/ART-nya, SK Kemenkumham-nya, NPWP-nya, dan NIB-nya,” tuturnya.

Turut hadir dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Pengawas HA IPB Kepri, drh Kartini, Wasekjen HA IPB Kepri, Arga Permadi, Ketua Bidang Organisasi, Sosial Kemasyarakatan dan Jejaring HA IPB Kepri, Haposan Siregar.

Selain itu turut hadir juga, Indri Dhia Cindra Permata, S.Gz., Sahlatul Maesaroh, S.Gz., Aprilia Sukma Nirmala, S.P., Lintang Widya Purwaningtyas, S.P., dan Aizqal Askiya, S.E selaku mahasiswi lulusan IPB pendamping Kelompok Tani di Kabupaten Bintan.(kar)

Exit mobile version