NATUNA (HAKA) – Kabupaten paling utara di Tanah Air, Natuna, yang berbatasan dengan Laut China Selatan kini terisolir dari dunia luar. Paling tidak, terisolir dari transportasi laut. Karena, KM Bukit Raya, yang menjad satu-satunya kapal yang melayani rute Natuna, Pontianak, Surabaya – Natuna, Tarempa, Tanjungpinang dan Jakarta, naik dok.
PT Pelni selaku manajemen pengelola KM Bukit Raya, tidak menyediakan kapal penggantinya. Dengan demikian, untuk minimal satu bulan ke depan Ranai, Natuna terputus dari dunia luar. Khususnya yang menggunakan transportasi laut. Sekaligus membuat arus barang dan penumpang dari serta ke Natuna terhambat.
Tak heran jika warga Natuna protes, dan minta Pelni segera mencarikan kapal pengganti KM Bukit Raya yang sedang naik dok. Karena, saat ini banyak warga Natuna yang sedang berada di berbagai daerah yang dilintasi kapal tersebut. Seperti, di Pontianak, Surabaya, Jakarta dan Tanjung Pinang.
Itu satu-satunya kapal, kata Rahman warga Ranai, yang melayani rute ke Natuna. Jika kapal ini naik dok otomatis banyak warga yang tersangkut di berbagai daerah itu. Mereka tidak bisa pulang ke Natuna dan mau tak mau harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyambung hidup di tempat orang.
Rahman berharap ada kapal pengganti KM Bukit Raya, namun dia juga berharap kapal yang menggantikan, adalah kapal yang besar. Sebab, saat ini sedang musim utara dan kalau kapalnya tidak besar justru akan membuat khawatir penumpangnya. (fer)