TANJUNGPINANG (HAKA) – Direncanakan Selasa (3/4/2018), Pengelola Tanjungpinang Night Market (TNM), yakni Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) yang juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), akan melakukan rapat dengan Disperdagin, Kabag Ekonomi Setdako Tanjungpinang terkait kurang berjalan maksimalnya pasar malam yang ada di Jalan Merdeka.
“Kami akan melakukan rapat dengan intansi terkait untuk mencari solusi bagaimana pasar malam itu hidup lagi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BUMD TMB, Zoundervan, saat ditemui di kantornya, Senin (2/4/2018).
Ia mengatakan, untuk menghidupkan pasar malam yang dengan Motor Toko (Moko) itu, tentunya butuh dukungan dari semua pihak dan masyarakat.
Zoudervan mengakui, bahwa kurang berjalan maksimalnya Moko itu dikarenakan pembelinya sepi.
“Tapi, kita juga tetap meminta kepada pedagang Moko agar tetap eksis, karena kita bersama pihak terkait lagi berusaha dan memikirkan agar Moko itu bisa ramai pembelinya,” kata dia.
Ia menerangkan, akibat sepinya pembeli itu, akhirnya pedagang Moko memilih berjulaan di luar area yang sudah ditetapkan.
Moko Night Market ini sudah berjalan sekitar 2 bulan yang lalu. Dan dari awal buka, pihaknya setiap bulan mengeluarkan biaya peralatan Moko itu, seperti pembayaran listrik, petugas kebersihan sebanyak 3 orang dan biaya lainya.
“Memang, untuk saat ini semuanya kita gratiskan supaya program ini berjalan,” ungkapnya.
Akan tetapi, kata dia, kalau sudah lewat 3 bulan, namun program itu tidak berjalan juga, otomatis dihentikan.
“Kalau kira-kira programnya tidak memungkinkan maka kita setop. Dan itu nanti kita sampaikan ke pimpinan, karena tidak mungkin kita menanggung beban, kerugian selama bertahun-tahun,” tuturnya.
Memang, lanjutnya, biaya yang dikeluarkan oleh pihaknya itu tidak besar, hanya sekitar Rp 5 juta.
“Nilainya memang tidak besar. Tapi untuk saat ini kita akan mencoba semaksimal mungkin untuk menghidupkan lagi Moko itu, tapi rasanya tidak mungkin program itu terhenti. Insya Allah akan berlanjut,” pungkasnya. (zul)