TANJUNGPINANG (HAKA) – Direktur BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro memprediksi, keuntungan atau pendapatan bersih yang bisa dipungut di street food Bintan Center Batu 9, hanya sekitar Rp 7 juta per bulan.
“Karena pedagang yang berjualan di street food, hanya sebanyak 36 pedagang,” kata Guntoro kepada hariankepri.com, kemarin.
Ia menjelaskan, sewa lapak atau gerobak yang sudah disediakan Pemko Tanjungpinang itu, pedagang hanya bayar biaya sewa sekitar Rp 15 ribu per hari, yang dipungut setiap bulan.
“Jadi per bulan itu biaya sewa setiap pedagang sekitar Rp 550 ribu,” sebutnya.
Anggaran sewa tersebut, lanjut Guntoro, sudah termasuk biaya listrik, air, serta keamanan. Ditambah lagi di situ ada pedagang es krim yang membutuhkan daya listrik yang besar.
“Keuntungan BUMD tidak banyak, karena hanya 36 pedagang. Nanti kan ada pengeluaran listrik, air, termasuk pajak dan lainnya, maka keuntungan bersih sekitar Rp 7 juta saja,” terangnya.
Namun demikian, dengan adanya kawasan kuliner yang baru ini, paling tidak BUMD sendiri memiliki pendapatan yang baru.
Untuk itu, ia pun berharap, agar kawasan kuliner ini bisa maju dan berkembang, diminta kepada seluruh pedagang untuk bisa menjaga kebersihan, citra rasa dan terutama soal harga jual.
“Citra rasa, dan harganya harus dijaga, sehingga pengunjung bisa kembali datang ke kawasan ini,” tukasnya.(zul)