WATAMPONE (HAKA) – Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akan menjadi rujukan bagi Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di bumi “Bunda Tanah Melayu” itu.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Bupati Lingga, Alias Wello dengan Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi di rumah jabatan Bupati Bone di Watampone, Selasa (14/2/2017).
“Kabupaten Bone ini akan kita jadikan rujukan atau tempat belajar di bidang pertanian dan peternakan. Ini bukan karena ada pertalian darah, tapi karena Bone memang sudah terbukti berhasil di bidang pertanian dan peternakan,” ungkap Awe, sapaan akrab Bupati Lingga ini.
Selain sukses di bidang pertanian dan peternakan, Kabupaten Bone, jelas Awe, juga sukses dalam hal melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di berbagai bidang di pentas nasional.
“Kita bisa lihat, dari zaman pemerintahan Presiden Soekarno sampai Joko Widodo, selalu ada orang Bone yang duduk jadi menteri atau pejabat setingkat menteri di kabinet pemerintah,” katanya.
Awe menyebut beberapa orang Bone yang pernah berkiprah di kabinet pemerintah dari waktu ke waktu, antara lain Jenderal (Purn) M. Jusuf, Andi M Ghalib, M. Jusuf Kalla, Andi Mattalatta, Andi Mallarangeng dan Andi Amran Sulaiman yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian RI.
Sebelumnya, Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi yang didampingi Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan bangga atas keberhasilan Alias Wello menjadi Bupati Lingga.
“Beliau ini adalah putra Bone yang diberi amanah memimpin Kabupaten Lingga. Beliau ini termasuk orang hebat, bisa jadi pemenang di daerah lain. Kalau saya hanya jago kandang,” ujar Fahsar berkelakar.
Menurut dia, pemilihan Bone sebagai rujukan untuk pengembangan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lingga adalah pilihan yang tepat.
“Bone ini sudah swasembada dan mampu memberi makan sebagian orang Maluku dan NTT. Kami sudah memproduksi beras 1,1 juta ton per tahun dan sapi sekitar 350 ribu ekor per tahun,” katanya.
Pria keturanan bangsawan Bone yang memimpin 27 kecamatan, 342 desa dan 48 kelurahan itu, juga menyatakan kesiapannya menjalin kerjasama pengiriman penyuluh pertanian dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Lingga.
“Kami punya penyuluh pertanian sebanyak 248 orang dengan status swadaya sebanyak 104 orang dan sisanya dari ASN. Produksi padi di Bone ini sudah mencapai rata-rata 7,8 ton per hektar dengan luas lahan tanam 110.700 hektar,” kata Fahsar. (red/humas pemkab)