Site icon Harian Kepri

Cabai Mahal, DPRD: Pemko Sebaiknya Garap Pertanian

Anggota DPRD Tanjungpinang Mimi Betty

TANJUNGPINANG (HAKA) – Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 mendatang, harga Cabai mulai merangkak naik. Jika harga sebelumnya Rp 30 ribu per kilo, sekarang menjadi Rp 50 ribu per kilo.

Kenaikan harga ini, bukan karena menyambut natal dan tahun baru, melainkan karena faktor cuaca yang kurang bersahabat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Stabilisasi Harga dan Ekspor Impor Disperdagin Kota Tanjungpinang, Anik Murtiani.

“Cabe itu kan ambilnya dari Pulau Jawa, dan sekarang di Jawa musim hujan maka banyak yang gagal panen sehingga harga lebih mahal,” katanya.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Mimi Betty heran dengan harga cabai yang tidak stabil di pasar Tanjungpinang.

Sebab, kata Betty, baik menjelang lebaran Idul Fitri, Idul Adha maupun Natal, pasti harga komoditas seperti harga cabai ini mengalami kenaikan.

“Heran pula, setiap hari besar pasti harga cabai naik, naiknyapun luar biasa,” katanya.

Supaya harga tidak naik lagi dan bisa normal persediaanya, sambung Betty, seharusnya Pemerintah Kota Tanjungpinang mengembangkan usaha pertanian di Tanjungpinang ini.

“Saya rasa lahan lahan yang ada di Tanjungpinang ini masih banyak yang bisa bercocok tanam,” jelasnya.

Nah, kalau sudah ada yang bercocok tanam di Tanjungpinang, tidak perlu mengambil cabai lagi dari luar daerah.(zul)

Exit mobile version