RANAI (HAKA) – Kurangnya pasokan dari petani cabai rawit, sedangkan permintaan cabai ini tetap stabil, menjadi penyebab terbangnya harga cabai rawit di Pasar Ranai dari Rp 70 ribu per kg menjadi Rp 100 ribu per kg. Tak hanya harganya yang terbang, bahkan cabai ini sempat hilang dari pasar selama dua hari.
Ini diungkapkan pedagang sayur di Pasar Ranai, Ramlah. Menurutnya, pedagang di Ranai tak ada yang mendatangkan cabai dari luar. Sebab, harganya juga masih mahal. Pasokan cabai rawit berasal dari petani di Natuna. Jika pasokan dari petani tidak ada, maka tidak ada juga cabai yang dijual pedagang di pasar.
Saat cabai rawit makin mahal, harga cabai merah malah tiarap alias turun dari Rp 80 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. Penyebabnya, karena banyaknya pasokan cabai merah, sementara permintaan cabai merah tidak berubah.
“Sekarang cabai merah banjir, kita jual Rp 50 ribu sekilo aja kadang laku kadang tidak,” kata Ramlah, kemarin. (fer)