TANJUNGPINANG (HAKA) – Penambang pompong di Pelantar Penyengat, Kota Tanjungpinang, telah menetapkan standar keselamatan penumpang di tengah cuaca yang tak kondusif saat ini.
Salah satu petugas pelantar, Hasan menyampaikan, adapun standar keselamatan tersebut, yaitu penyediaan life jacket atau pelampung di dalam pompong.
“Saat ini kondisi hujan dan disertai angin kencang, dan kita harus waspada. Seluruh pompong telah dilengkapi alat keselamatan penumpang,” ujarnya kepada hariankepri.com kemarin.
Ia mengatakan, sedikitnya ada 70 pompong yang terbagi menjadi dua kelompok untuk melayani penumpang di Pelantar Penyengat.
“Satu hari kerja lalu 1 hari libur. Sebanyak 35 pompong beroperasi dalam sehari,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, bahwa kondisi cuaca yang kurang kondusif saat ini tentu berdampak pada jam operasional pompong. Para penyedia jasa transportasi pompong tersebut harus berhenti sementara jika hujan ataupun angin kencang tiba.
“Kami juga selalu waspada dengan terus memperhatikan tanda-tanda timbulnya angin kencang, untuk mencegah insiden kecelakaan,” jelasnya.
Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Miranda Putri Permatasari menuturkan, perkiraan cuaca kota Tanjungpinang pada 2 Oktober hingga 4 Oktober 2024 berpotensi mengalami hujan lokal yang dapat disertai angin kencang dan petir.
“Kecepatan angin di wilayah pesisir pantai berkisar antara 5 hingga 30 kilometer perjam,” paparnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan, untuk mewaspadai timbulnya awan cumulonimbus yang dapat menyebabkan terjadinya hujan.
“Hujan tersebut dapat timbul secara tiba-tiba, kami mengajak masyarakat untuk mematuhi himbauan keselamatan,” pungkasnya. (dim)