Beranda Headline

Curhat Supir Lori: Antre Panjang Karena Banyak yang Melangsir Solar

0
Antrean solar di SPBU Suka Berenang, Kota Tanjungpinang-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Antrean solar di sejumlah SPBU yang ada di Bintan dan Kota Tanjungpinang sejak beberapa bulan belakangan ini, sangat dikeluhkan oleh para supir yang selama ini memanfaatkan solar bersubsidi.

Salah seorang supir lori di Tanjungpinang, berinsial WW kepada hariankepri.com, mengatakan, jika antrean solar tersebut bukan hanya dikarenakan perubahan regulasi dari kartu Brizzi ke Bukopin, seperti yang terjadi di Bintan.

Tapi, dibalik itu ada hal lain yang selama ini sebenarnya yang menjadi penyebab utama terjadinya antrean solar di SPBU, baik di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

“Penyebabnya itu karena banyaknya lori-lori (truk) siluman (pelangsir, red) solar subsidi yang keluar masuk SPBU dengan tangki yang sudah dimodifikasi,” katanya kepada hariankepri.com, Jumat (31/5/2024).

Menurutnya, dari hasil pantauannya sehari-hari saat mengantre solar, setidaknya ada sekitar 20 truk atau mobil pelangsir di setiap SPBU yang mengantre untuk mendapatkan solar subsidi.

“Meraka itu rela antre berjam-berjam di setiap SPBU. Karena itu kami harap polisi bisa bertindak,” harapnya.

Pria yang sehari-hari membawa mobil box sembako di Kota Tanjungpinang ini juga berharap, aparat Polresta Tanjungpinang dapat menempatkan personelnya di setiap SPBU untuk mengawasi aktivitas pengisian solar subsidi di setiap SBPU.

“Atau merazia setiap kendaraan yang mengantri di SPBU. Kami selaku rakyat kecil merasa resah dengan aktifitas mereka. Pekerjaan kami jadi terhambat. Karena harus mengantri berjam-berjam,” keluhnya.

Sebelumnya Firman, salah satu sopir lori menyampaikan, terkait antrean panjang ini seharusnya ada tindakan dari pemerintah, maupun instansi lainnya.

Ia menilai, antrean panjang ini terjadi karena banyaknya sopir-sopir lepas, di luar naungan organisasi, yang mengisi solar bisa berulang-ulang kali.

“Kalau saya bergabung dalam organisasi. Yang perlu dipertanyakan itu sopir-sopir lepas, karena mereka bisa isi 3 kali dalam sehari, padahal kartunya cuma satu,” ucapnya Kamis (30/5/2024) saat ditemui SPBU Batu 3.

Baca juga:  Beras 500 Ton Batal Dimusnahkan, Bulog Pilih Cara Dilelang

Atas kondisi ini, ia mendapatkan informasi dari rekan-rekan yang tergabung dalam organisasi, akan ada aksi demo para sopir lori, baik itu kepada Pemko Tanjungpinang maupun ke Pemkab Bintan.

“Karena sopir di Bintan juga banyak yang tak bisa membeli solar di sana. Jadi kami harap ada pertimbangan juga dari Pemko Tanjungpinang sebelum menerapkan fuel card ini,” terangnya.

Firman juga mengatakan, beberapa pekan sebelumnya, ketua dan jajaran pengurus organisasinya sudah melakukan rapat bersama dengan pihak kepolisian, serta instansi terkait untuk mengatasi persoalan ini.

“Tapi sampai saat ini tak ada solusi, malah makin panjang antrean,” tuturnya.(kar/zul)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini