Site icon Harian Kepri

Dalam 24 Hari 3.550 Warga Kepri Terinfeksi Covid, 63 di Antaranya Meninggal Dunia

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepri dalam 24 hari terakhir mengalami lonjakan yang cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, dalam rentang waktu 1 Mei – 24 Mei 2021, terjadi penambahan sebanyak 3.550 kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepri.

Kemudian, kasus aktif Covid-19 di Provinsi Kepri juga ikut mengalami penambahan sebanyak 829 kasus.

Dalam rentang waktu yang sama, tercatat sebanyak 63 warga Provinsi Kepri yang meregang nyawa karena terinfeksi virus Covid-19.

Jika dilihat secara persentase, jumlah kasus aktif di Provinsi Kepri yang saat ini sebesar 14,10 persen, angkanya lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 5,23 persen.

Persentase angka kematian di Provinsi Kepri yang sebesar 2,19 persen juga masih tergolong rendah bila dibanding dengan rata-rata nasional yang sebesar 2,78 persen.

Sama halnya dengan persentase angka kesembuhan di Provinsi Kepri 83,71 persen masih jauh di bawah rata-rata nasional yang sebesar 92,22 persen.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah, menyampaikan, untuk menekan angka tersebut pihaknya kini telah menyiapkan sejumlah kebijakan. Seperti dengan mengoptimalkan PPKM berbasis mikro.

Selain itu ujarnya, dari sisi anggaran Pemprov Kepri juga akan menambah alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi. Namun, Arif tak menyebut secara gamblang berapa alokasi anggaran tersebut.

“Anggarannya bervariasi, sesuai kebutuhan. Itu tersebar di beberapa OPD. Intinya, selagi dibutuhkan akan kita tambah terus, itu juga dipantau langsung oleh Pak Gubernur,” jelasnya.

Pemprov Kepri juga sambung Arif, saat ini telah menyiapkan sejumlah tempat untuk mengisolasi pasien Covid-19 yang tanpa gejala.

Tempat itu tersebar di Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Adapun jumlah tempat tidur yang disediakan di daerah itu sebanyak 1.500 tempat tidur.

“Untuk pasien di Batam kita siapkan dua rumah susun, pasien di Bintan di LPMP, dan pasien dari Kota Tanjungpinang di Hotel Lohass, Bintan,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kepri, M Bisri, menyampaikan, tingginya kasus Covid-19 di Provinsi Kepri belakangan ini, selain dikarenakan faktor rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes.

Selain itu, sambung Bisri, disebabkan juga adanya varian virus baru B117 yang sudah masuk ke Provinsi Kepri.

“Hal ini berdasarkan hasil dari BTKL Batam, dari 10 sampel yang kita ajukan yang berasal dari seluruh kabupaten/kota ada satu yang ditemukan varian baru itu,” jelasnya.

Bisri menyebut, ciri utama dari varian baru in memiliki tingkat penyebaran yang cepat. Kondisi inilah yang membuat penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Kepri terus melonjak tajam.(kar)

Exit mobile version