BATAM (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri berkomitmen, untuk melahirkan berbagai program dan inovasi untuk pengembangan dunia pariwisata di Kepri.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam kegiatan Kepri Tourism Forum 2024 yang berlangsung di Ballroom Aston Batam Hotel & Residence, Kota Batam, beberapa waktu lalu.
“Kita sangat serius mendorong potensi pariwisata yang ada agar destinasi wisata yang dimiliki semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan mancanegara,” katanya.
Ansar mengutarakan, salah satu bentuk keseriusan yang terus dilakukan adalah, dengan meminta pemerintah pusat segera menerapkan kebijakan short-term visa yang mudah, murah, dan menarik.
“Karena bila short-term visa ini sudah diberlakukan, maka ekosistem pariwisata Kepri akan semakin kompetitif sebagai destinasi border tourism,” tegasnya.
Provinsi Kepri, sambungnya, juga terus menggelar berbagai event dan promosi pariwisata, baik berskala internasional maupun nasional dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan yang ada.
“Mengingat banyaknya event pariwisata yang dilaksanakan, pastinya akan mendukung pencapaian target kunjungan wisata ke Kepri,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Martini, dalam forum tersebut menjelaskan bahwa situasi pariwisata dunia saat ini telah kembali normal pasca pandemi Covid-19.
Made menuturkan, kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk kembali membangkitkan kunjungan pariwisata.
“Meski berbicara tentang menggerakkan sektor pariwisata, banyak tantangan yang harus digarap secara lintas sektor, lintas aktor, dan lintas koridor,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepri, Guntur Sakti, dalam kesempatan itu menjelaskan, empat isu strategis yang dapat mendorong berkembangnya pariwisata di Kepri.
Pertama kata Guntur yakni dengan mempercepat pemberlakuan short-term visa kunjungan yang murah dan mudah.
Kedua, soal masih mahalnya tarif transportasi baik udara maupun laut, yang secara langsung sangat berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kepri sebagai pintu masuk kedatangan.
Isu yang ketiga lanjutnya, yakni soal skema kerja sama regional spesial border treatment untuk saling memromosikan potensi pariwisata kedua belah pihak, dalam hal ini dengan Negeri Johor Baru, Malaysia.
“Dan keempat, kita juga tengah menyusun rencana induk kepariwisataan di Kepri yang akan menyempurnakan berbagai program, kegiatan, dan kebijakan pariwisata di Kepulauan Riau,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kepri Tourism Forum 2024 merupakan wadah untuk mendukung berbagai program, kegiatan, dan kebijakan pariwisata di Kepri.
Forum ini sendiri, dihadiri oleh seluruh unsur pentahelix dan pelaku pariwisata yang ada di Kepri.(kar)