TANJUNGPINANG (HAKA) – Kabid Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Tanjungpinang, Salman mengatakan, Pulau Penyengat merupakan destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara, maupun pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah.
Di pulau penuh sejarah itu, kata dia, ada sebanyak 46 situs cagar budaya yang bersejarah dan bisa dilihat langsung secara kasat mata.
46 situs bersejarah itu di antaranya, Masjid Sultan Riau, Balai Adat Indera Perkasa, Komplek Istana, Benteng Bukit Kursi, Komplek Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Pahlawan Nasional Raja Ali Haji.
Menurutnya, di Pulau Penyengat sendiri pengunjung atau pelajar tak hanya sekadar berwisata, melainkan dapat belajar mengenai jejak perjalanan perjuangan masa lalu dan budaya Melayu.
“Bahkan Pulau Penyengat ini bisa menjadi laboratorium pusat budaya dan sejarah. Tentunya dengan banyak cagar budaya ini bisa belajar sejarah dan menjadi daya tarik pengunjung di semua kalangan,” ucapnya.
“Bulan Januari 2023 kemarin saja, ada sekitar 500 wisatawan datang ke Penyengat. Baik wisman, pelajar dan kalangan lainnya,” ungkapnya Senin (20/2/2023).
Pada Rabu (15/2/2023) pekan lalu, ada 170 orang guru dan pelajar SMA Yos Sudarso Kota Batam, berkeliling bersama pemadu wisata lokal ke Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dan beberapa cagar budaya yang ada di Pulau Penyengat.
Wisata edukasi ini, para siswa tidak hanya diperkenalkan dengan koleksi benda bersejarah, tetapi juga melihat dan merasakan langsung pengalaman berkunjung ke tempat-tempat sejarah di pulau Penyengat.
Salah satu Guru SMA Yos Sudarso Kota Batam, Natalia Dwiki mengatakan, dipilihnya Pulau Penyengat sebagai tempat pembelajaran sejarah bagi para siswa, karena banyak situs sejarah dan cagar budaya.
Menurutnya, dengan penguatan sejarah inilah dapat menambah wawasan materi pembelajaran yang lebih baik pada siswa.
“Kegiatan ini nantinya akan dijadikan program rutin sekolah dalam pengenalan sejarah dan kearifan lokal yang dimiliki Provinsi Kepri,” ungkapnya.
Plt Kadis Pariwisata Provinsi Kepri, Raja Hery Mokhrizal menyambut baik peningkatan kunjungan wisata ke Pulau Penyengat. Menurutnya, Pulau Penyengat memang menjadi salah satu destinasi unggulan di Kepri. Pemerintah juga terus melakukan perbaikan-perbaikan dan revitalisasi Pulau Penyengat.
“Tahun 2022, Gubernur Ansar mengalokasikan anggaran sekitar Rp 30,8 miliar untuk menata dan mempercantik Pulau Penyengat,” katanya.
Upaya ini, imbuhnya, menunjukkan perhatian pemerintah terhadap Pulau Penyengat. Dirinya juga berharap dengan ditatanya kembali Pulau Penyengat, akan terus meningkatkan jumlah kunjungan ke Pulau tersebut. “Gubernur Ansar pun menetapkan Pulau Penyengat sebagai destinasi pariwisata, kawasan strategis wisata dan daya tarik wisata di Provinsi Kepri,” pungkasnya. (zul)