NATUNA (HAKA) – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna Syawal Saleh menegaskan, bahwa kabut asap yang terjadi beberapa hari belakangan di Ranai Natuna, bukan berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Natuna.
“Bukan berasal dari kebakaran hutan dan lahan kita di wilayah Natuna,” ulangnya menegaskan saat ditanya hariankepri.com Selasa (10/9/2019).
Hal tersebut dibenarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Natuna melalui Forecaster (Prakirawan) Mahendra DBA.
Dia menyampaikan, bahwa berdasarkan pemantauan menggunakan satelit Tera, Aqua dan Suomi NPP tanggal 10/9/2019 pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB tidak ada titik panas di wilayah Natuna.
“Berdasarkan citra satelit hingga hari ini pukul 17.00 WIB untuk wilayah Natuna tidak terdeteksi adanya hotspot (titik panas),” terangnya.
Mahendra juga menambakan bahwa kabut asap yang akhir-akhir ini hingga sekarang terjadi di Natuna kemungkinan akibat asap kiriman dari Kalimantan.
Hal ini berdasarkan prakiraan angin lapisan 3.000 feet tanggal 07 September 2019 secara umum kondisi angin yang memasuki wilayah Kepulauan Natuna di dominasi dari Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan angin sekitar 10 knot (20km/jam).
“Terdeteksi asap di wilayah Kalimantan dengan arah sebarannya ke arah Barat hingga Barat Laut sehingga asap dari kalimantan bergerak terbawa angin hingga memasuki wilayah Natuna,” pungkas Mahendra. (dan)