TANJUNGPINANG (HAKA) – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan, kondisi inflasi di Kepri pada bulan Mei 2024 hanya naik sebesar 0,37 persen.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus menyampaikan, kenaikan tersebut dapat dilihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,00 pada April 2024 menjadi 106,39 pada Mei 2024.
“Komoditas yang dominan memberikan andil dalam inflasi tersebut yaitu cabai merah, bayam, emas (perhiasan), dan bawang merah,” ujarnya kepada hariankepri.com, Senin (3/6/2024).
Kendati demikian kata Darwis, ada juga komoditas yang mengalami penurunan inflasi, yaitu seperti tiket pesawat, udang basah, kentang, sotong, sepatu pria, dan detergen cair.
“Mungkin karena kemarin itu fase hari raya, jadi sekarang setelah perayaan nya usai, harganya kembali turun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Darwis mengungkapkan, pada Mei 2024 ini, untuk inflasi year on year (yoy) sebesar 3,67 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,39.
“Inflasi tertinggi di Kota Batam, yakni sebesar 3,90 persen, yang disebabkan oleh gejolak harga barang di kota tersebut,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara mengatakan, dampak dari inflasi itu sebenarnya juga akan berpengaruh kepada seluruh probabilitas yang di Provinsi Kepulauan Riau.
“Untuk itu, saya minta kepada seluruh OPD terkait untuk meningkatkan kemampuan membaca data, supaya inflasi itu dapat diturunkan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Adi menjelaskan,
untuk mengatasi inflasi bahan pangan, Pemprov Kepri memberikan dukungan kepada petani, serta kerjasama antardaerah untuk memenuhi kebutuhan.
“Karena naik turunnya harga ini juga berdasarkan supply and demand, untuk itu kita tingkatkan kerja sama dengan daerah penghasil supaya kebutuhan kita tercapai,” pungkasnya. (dim)