TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) menggelar rapat koordinasi dengan para distributor, Selasa (7/6/2022) di Kantor Disperdagin Kota Tanjungpinang, kemarin.
Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disperdagin, Muhammad Endy Febri mengatakan, rakor tersebut, terkait kenaikan sejumlah komoditas di pasar Tanjungpinang.
“Untuk itu dalam rapat yang dihadiri oleh DP3, Bulog dan satgas pangan ini kita akan mencari solusi dan bagaimana tindakan ke depannya,” sebutnya.
Dari penyampaian distributor, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Salah satunya daging sapi segar.
Ia mengatakan, untuk harga daging sapi segar yang dijual di pasar Tanjungpinang saat ini sekitar Rp 170 ribu per kilogram.
“Harga normalnya Rp 145 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi sekitar Rp 170 ribu per kilogram,” sebutnya, kepada hariankepri.com.
Ia menyampaikan, kenaikan ini terjadi karena pedagang sapi belum bisa mendatangkan sapi dari luar provinsi.
“Berdasarkan yang disampaikan oleh DP3 saat rapat tadi, sampai saat ini izin lintas antarprovinsi masih belum boleh,” terangnya.
Ditambah lagi, ketersediaan sapi potong, berdasarkan yang disampaikan pedagang hanya tinggal 18 ekor.
“Satu sapi itu untuk dua hari. Jadi menjelang lebaran Idul Adha Insyaallah cukup,” terangnya.
Kendati demikian tambahnya, untuk antisipasi ketersediaan daging sapi segar ini, pedagang akan memanfaatkan sapi betina yang sudah tidak produktif.
“Selain 18 ekor, sapi betina yang tidak produktif sebagai antisipasi ketersediaan daging sapi segar di pasar, sekarang masih di data berapa jumlahnya,” terangnya.
Selain itu, kata dia, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, akan juga terus menjalani komunikasi dengan Pemprov Kepri terhadap pintu masuk yang masih ditutup.
“Penyampaian DP3 tadi mereka juga akan mengkoordinasikannya ke Pemprov terhadap persoalan pintu masuk ini,” tuturnya.(zul)