NATUNA (HAKA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP mengingatkan kepala daerah, untuk tidak lagi menerima guru honorer, karena pihaknya sedang berjuang untuk gaji honorer diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU).
“Di pusat kami sedang memperjuangkan gaji honorer tidak lagi menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tetapi dari DAU seperti gaji PNS,” ungkap Mendikbud disela kunjungan kerjanya sekaligus Launching Digitalisasi Sekolah di Ranai, Rabu (18/9/2019).
Mendikbud berharap, dana BOS ke depan dapat dipergunakan dengan maksimal, untuk peralatan digitalisasi sekolah sehingga sarana dan prasarana yang ada bisa lebih baik.
Muhadjir kembali menegaskan, bahwa kepala daerah tidak lagi menerima guru honorer. Kalau ada kekurangan guru lebih baik menerima dari jalur tes CPNS.
“Saya minta untuk tahun 2019 ini, jangan ada penerimaan guru honorer. Yang pensiun, kan dapat diganti dari penerimaan CPNS,” pintanya.
Dalam lawatannya ke Natuna, Mendikbud juga menyerahkan bantuan TIK berupa komputer tablet 1.000 bagi siswa di Kabupaten Natuna.
Sekolah yang menerima sarana pembelajaran TIK di Kabupaten Natuna sebanyak 38 unit sekolah, terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 SMA, dan 1 SMK dengan bantuan berupa PC, laptop, LCD, router, dan external hard disk. .
Komputer tablet diberikan kepada 1.142 siswa, terdiri dari 508 siswa SD, 303 siswa SMP, 228 siswa SMA, dan 103 siswa SMK. Komputer tablet tersebut telah dipasangkan aplikasi Rumah Belajar. (dan)
