TANJUNGPINANG (HAKA) – Rabu (21/10/2020) sejumlah elemen mahasiswa Tanjungpinang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Kepri.
Pada Kamis (22/10/2020) hari ini, giliran beberapa kelompok serikat pekerja yang akan berunjuk rasa. Mereka akan menggelar aksi damai, di Graha Kepri Batam.
Sekdaprov Kepri Arif Fadillah kembali mempertanyakan rencana aksi ini. Apakah tidak ada ketakutan para pendemo tersebut, dengan Covid-19 yang masih mewabah.
“Tidak adakah rasa khawatir mereka, dengan adanya aksi ini. Nanti malah memunculkan klaster baru di kalangan para pendemo nantinya,” ucapnya.
Ia menegaskan, bahwa pemerintah sudah berkali-kali memperingatkan akan bahaya berkerumun. Mengumpulkan massa ini, sama artinya menciptakan malapetaka bagi orang lain.
“Memang mengeluarkan pendapat di muka umum adalah kemerdekaan setiap warga negara. Tapi, saat ini situasinya berbeda. Kita sedang berhadapan dengan virus yang mematikan. Berkerumun itu, taruhannya nyawa,” tegasnya.
Ditambahkan Arif, perlu diketahui bersama, untuk biaya pengobatan satu orang pasien yang terpapar virus Corona (Covid-19), minimal menghabiskan anggaran Rp 20 juta.
Itu pun dengan catatan, jika pasien tidak ada penyakit bawaan lainnya. Jika ternyata pasien terdeteksi ada penyakit lainnya, biayanya bisa lebih dari Rp 20 juta.
“Secara pribadi, saya dan juga setiap orang, pasti ingin selalu hidup sehat, bebas dari penyakit. Ingat, kesehatan itu harta paling utama yang tak ternilai harganya,” ujarnya. (kar/humas pemprov)