TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Kepulauan Riau Dewi Kumalasari, meminta Pemerintah Provinsi Kepri agar dapat memberikan perhatian lebih kepada para penderita penyakit kanker di Kepri.
Menurutnya, saat ini layanan untuk penderita kanker seperti kemotrerapi sejauh ini baru ada di RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) Kota Tanjungpinang.
“Dengan adanya layanan pelayanan kanker di seluruh rumah sakit di Kepri, maka masyarakat yang biasanya harus ke Medan dan Jakarta akan cukup datang ke rumah sakit provni saja. Selain itu kita juga minta agar provinsi juga memenuhi tenaga dokter khusus kanker di Provinsi Kepri ini,” katanya, kemarin.
YKI Kepri sendiri sambungnya, dalam waktu dekat akan mulai membuka layanan radioaktif untuk pasien penderita kanker di Kepri. Ia berharap, dengan adanya layanan ini, dapat mengurangi kesenjangan perawatan pasien kanker di Kepri.
Karena kata dia, setiap tahunnya tercatat ada 4.000 orang yang terkena penyakit Kanker di Kepri, baik kanker payudara maupun kanker rahim.
Dalam kesempatan itu, istri Gubernur Kepri, Ansar Ahmad ini juga menyampaikan, sejak YKI resmi terbentuk di Provinsi Kepri pada 9 November 2016 lalu, kini penderita kanker di Kepri yang akan melakukan operasi tidak perlu lagi ke luar daerah. Namun, cukup melakukannya di Kepri.
“Ini sebagai bentuk dukungan baik moral maupun material agar mereka yang terkena kanker merasa terayomi. Penanggulangan kanker ini harus dilakukan oleh semua pihak,” jelasnya.
Selain itu, ke depan, kata dia, YKI Kepri akan melaksanakan workshop deteksi dini leukemia dan kanker pada anak. Kemudian, ada juga pelatihan deteksi dini Retino Blastoma pada anak bagi tenaga kesehatan yang akan dilakukan secara virtual.
“Semoga dengan adanya rencana ini akan memudahkan masyarakat Kepri dalam mendeteksi dan penanggulangan penyakit Kanker dan Leukemia,” pungkasnya.(kar)