Rahma juga berharap kepada pihak kontraktor, agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan tidak ada pihak manapun yang dirugikan mulai dari proses awal pengerjaan hingga selesai.
“Saya juga ingin masyarakat setempat terlibat dalam pekerjaan pembangunan polder ini sebagai lapangan kerja baru. Mari kita bersama-sama saling mendukung terlaksananya pekerjaan polder ini,” imbuhnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV, Tuti Sutiarsih, bersama tim dalam kesempatan itu memaparkan teknis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
“Polder ini adalah suatu cara penanganan banjir rob dengan kelengkapan sarana fisik dan pengelolaan tata air. Meliputi sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa dan pintu air,” jelasnya.
Ditambahkannya, luas tampungan 11.000 meter persegi, volume tampungan 28.000 neter kubik, luas genangan banjir setelah dibangun polder 1,10 ha (mereduksi 88% banjir). Rencana penanganan 2 buah pompa submersible dengan kapasitas pompa 1 M3 det.
Sementara itu, Plt Kepala PUPR Kota Tanjungpinang, Zulhidayat mengatakan, akan dimulai bulan Februari oleh BWS IV, dan direncanakan akan selesai pada akhir Desember tahun ini.
“Anggarannya bersumber dari APBN, sedangkan pembebasan lahan seluas 2,5 hektar sudah dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2019 melalui dana APBD Kota Tanjungpinang”, terangnya.
Selanjutnya, Rahma bersama Kepala dan tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra IV, Plt Kadis PU, Zulhidayat, Kabag Prokompim, Elvi Arianti, Camat Bukit Bestari Lia, Lurah Tanjung Ayun Sakti, Ishak serta RT, RW dan warga setempat langsung meninjau lokasi pembangunan polder di gang Natuna Sei Jang. (zul)