Site icon Harian Kepri

Di Pinang, Ekonomi Jadi Penyumbang Kekerasan Kepada Perempuan

Ahmad Yani

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dalam data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Tanjungpinang, untuk kekerasan terhadap perempuan dari Januari hingga Oktober 2017 lalu, mencapai 50 kasus atau 50 orang korban.

Kepala Dinas P3PAPM Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani menyampaikan, kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun ini sedikit menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya. Untuk tahun 2016, kasus kekerasan terhadap perempuan ini sebanyak 75 orang.

“Walaupun di tahan 2017 ini masih ada 2 bulan lagi, yaitu November dan Desember, mudah-mudahan tidak ada lagi kasus kekerasan kepada perempuan,” jelasnya.

Menurutnya, banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan ini salah satu pemicunya adalah masalah ekonomi, perselingkuhan dan lainya.

“Tapi, yang paling banyak itu prnyebab kekerasan kepada perempuan adalah faktor ekonomi,” paparnya.

Sedangkan, lanjut Yani, untuk kekerasan terhadap anak, dari Januari hingga Oktober 2017 lalu sebanyak 71 orang. Sementara, pada tahun sebelumnya sebanyak 75 orang.

Ia menambahkan, kekerasan terhadap anak yang dimaksud, seperti diperkosa, kekerasan seksual dan penelantaran.

“Kalau data kami yang paling banyak itu adalah perkosaan terhadap anak,” terangnya.

Oleh karena, itu dirinya juga mengharapkan kepada pihak berwajib, agar pelaku, khususnya pemerkosaan ini bisa dihukum seberat beratnya, sesuai dengan undang-undang no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. (zul)

Exit mobile version