Site icon Harian Kepri

Dianggap Lontarkan Pernyataan Aneh, Kadisdik Kepri Disoraki Ratusan Guru

Kadisdik Kepri M Dali saat menemui ratusan guru di halaman Kantor Gubernur Kepri, Dompak

TANJUNGPINANG (HAKA) – Ratusan guru SMA/SMK se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mendatangi Kantor Gubernur Provinsi Kepri, Pulau Dompak, Senin (11/3/2019).

Kedatangan para tenaga pendidik itu, untuk menuntut hak mereka yang sejak 2018 hingga saat ini belum ditunaikan oleh Pemerintah Provinsi Kepri.

Kadisdik Provinsi Kepri M Dali yang waktu itu menerima kedatangan para guru, sempat disoraki para guru, setelah melontarkan pernyataan yang dianggap aneh oleh para guru.

“Saya sebagai kepala dinas pendidikan malu melihat bapak/ibu melakukan aksi seperti ini,” ujarnya yang disambut sorak oleh guru yang hadir pada waktu itu.

Sempat terjadi perdebatan antara Kadisdik Kepri dan perwakilan guru pada saat itu. Namun, untungnya perdebatan itu terhenti setelah Wakil Gubernur (Wagub) Kepri Isdianto turun dan menemui langsung para guru tersebut.

Pada waktu itu, Isdianto menyebut ia berjanji akan menindaklanjuti keluhan para guru tersebut, dan bersedia untuk melakukan audiensi bersama para guru untuk mencari solusi atas persoalan yang terjadi.

Baca Juga: Tunjangan Tak Cair, 12 Guru Tetap Dihukum Dali Akibat Demo Gubernur

Diah salah satu guru yang ikut dalam aksi itu menyampaikan, kedatangan mereka untuk meminta kejelasan, kapan dana sertifikasi triwulan IV tahun 2018 serta dana tunjangan gaji 13 dan 14 tahun 2018, yang menjadi hak mereka akan dibayarkan Pemerintah Provinsi Kepri.

“Sudah beberapa kali kami pertanyakan hal ini tapi tidak ada kejelasan. Makanya kita datang untuk meminta kejelasan,” ujar Guru SMA N 4, Kota Batam ini.

Ia menyebut, bila dikalkulasikan jumlah hak mereka yang belum dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Kepri angkanya mencapai Rp 13 juta per orang. “Sementara yang belum dibayarkan itu ada 500 orang,” sebutnya.

Menurutnya, para guru yang mengikuti aksi ini juga sepakat untuk melakukan audiensi dengan Wagub Kepri. Ia berharap, dalam audiensi nanti akan ditemukan titik terang terkait persoalan ini.

“Maka kita akan tetap menunggu. Kalau tidak ada keputusan kita akan tetap bertahan,” sebutnya.(kar)

Exit mobile version