Site icon Harian Kepri

Didukung Senator Kepri Lewat Beasiswa, Batam Creator Academy Batch 2 Digelar

Foto bersama peserta dan mentor Batam Creator Academy dengan Anggota DPD RI asal Kepri, Haripinto Tanuwidjaya-f/arga-hariankepri.com

BATAM (HAKA) – Batam Creator Academy (BCA) Batch 2, yang resmi digelar Minggu (12/11/2023), mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Termasuk dari Anggota DPD RI asal Kepri, Haripinto Tanuwidjaya.

Bahkan, Senator RI dua periode ini ikut mendukung pendidikan pelatihan di Batam Creator Academy ini, dengan memberikan beasiswa untuk 5 peserta di pelatihan batch 2 ini.

‘’Tetap belajar semangat. Jangan mau kalah sama anak muda,’’ ujar Haripinto yang juga mantan Anggota DPRD Kepri ini kepada hariankepri.com, Minggu (12/11/2023).

Sementara itu, Kepala Batam Creator Academy, Eri Syahrial mengatakan, dalam BCA Batch 2 ini, diikuti kalangan umum dengan latar belakang yang berbeda-beda.

“Seperti dokter, wartawan, guru, pelaku UMKM, penggiat media sosial hingga ibu rumah tangga,” sebutnya.

Ery menjelaskan, para peserta akan mengikuti pelatihan digital selama 5 kali pertemuan, teori dan praktik. Tersedia 4 kelas yang diminati peserta, antara lain content creator 1 (menulis, videografi, fotografi ), content creator 2 (host, public speaking), kelas menulis dan desain grafis.

“Selain latar belakang yang beragam, yang menarik dari lainnya adalah, peserta berumur 60 tahun,” ujarnya.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh anggota DPRD Kepri, Asmin Patros. Ia berharap, apa yang dipelajari para peserta, khususnya tentang produksi konten, bisa mengangkat Batam dan Kepri umumnya, menjadi lebih baik lagi.

“Saya juga berencana mengirimkan peserta untuk mengikuti pendidikan di lembaga ini,” ucap politisi Golkar ini.

Yusril Koto, seorang aktivis di Kota Batam yang dikenal sering mengkritisi pemerintah lewat akun media sosialnya, juga ikut tergabung sebagai peserta di gelombang ini.

Ia mengakui belajar di BCA untuk memperbaiki kualitas kontennya sehingga lebih diminati orang. Termasuk belajar tentang cara menghindari delik atau aduan akibat konten yang dibuat seperti pencemaran nama baik, UU ITE, dan lainnya.

‘’Saya pernah diadukan ke kepolisian akibat konten yang saya buat. Dengan belajar lagi, saya berharap konten-konten yang saya buat tidak dipermasalahkan secara hukum,’’ ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam, Qurniadi yang hadir mengapresiasi konten-konten positif tentang Batam. Ini sangat mendukung citra Batam sekaligus Kepri di mata publik.

“Berdirinya Batam Creator ini merupakan langkah positif yang menurutnya, perlu terus didukung, termasuk dari Pemko Batam,” imbuhnya.

Ratusan konten yang telah dibuat para peserta menurutnya, telah menjadi informasi yang berguna dalam memperkenalkan Batam lebih dalam lagi ke dunia luar.

Menurut Qurniadi, Dinas Pendidikan dan guru daerah lain sudah datang ke Batam untuk mencari tahu tentang kegiatan tersebut agar bisa diterapkan di daerahnya.

Pelatihan gelombang kedua dari program yang diinisiasi oleh yayasan Socrates Talk Indonesia ini, juga dihadiri seluruh instruktur dan mentor Batam Creator Academy. (arp)

Exit mobile version