TANJUNGPINANG (HAKA) – Meski BUMD Tanjungpinang sudah membuka pendaftaran secara gratis sejak Oktober 2024, namun hingga saat ini pedagang yang ingin berjualan di Pasar Encik Puan Perak masih sepi.
“Seperti di Blok A terutama di lantai dua masih sepi pendaftar,” kata Direktur BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro, kemarin.
Saat ini, kata dia, yang masih bertanya-tanya soal lapak yang tersedia hanya baru sekelas pelaku UMKM yang menjual makanan. “Tapi baru bertanya-tanya,” ucapnya.
Menurutnya, minimnya minat pedagang untuk berjualan di dalam pasar tersebut, disebabkan masih adanya aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di pinggir Jalan Gambir.
“Karena masih ada yang jualan di pinggir jalan. Harusnya ditertibkan,” ungkapnya.
Selain itu, BUMD juga sengaja meletakkan lapak pedagang di lokasi parkir pasar Blok A, karena menurutnya pedagang lebih setuju berjualan di lantai dasar dibandingkan lantai dua dan tiga.
Guntoro menyampaikan, gratis sewa lapak ini sudah dibuka sejak Oktober 2024 lalu. Ia menyebut, pendaftaran tidak dipungut biaya, bahkan Pemko Tanjungpinang melalui BUMD menyediakan program 3 bulan gratis sewa lapak mulai dari Oktober hingga Desember 2024 mendatang.
“Tak hanya sewa lapak, kami juga menggratiskan biaya air, listrik retribusi kebersihan hingga Desember 2024,” sebutnya.
Ia merincikan, fasilitas lapak yang digratiskan itu yakni berada di Blok A, B, C, dan D Pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang.
Menurutnya, program ini dilakukan karena masih banyaknya pedagang yang enggan berjualan di gedung-gedung yang sudah dibangun melalui APBN tersebut.
“Total keseluruhan meja dan kios ada sekitar 800, namun saat ini yang berjualan hanya 130 pedagang saja dan rata-rata jualan di Blok B dan C,” tuturnya.(zul)