Site icon Harian Kepri

Dihadiri Penasihat Ahli Kapolri, Posko Anti Kecurangan Pilwako Diresmikan

Puluhan mahasiswa foto bersama dengan Mantan Ketua Komnas HAM dan Calon Wali Kota Rahma usai peresmian posko anti kecurangan Pilwako-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Posko pengaduan anti kecurangan Pilwako Tanjungpinang, yang diinisiasi oleh Aliansi Advokat Rahma Bersatu (ARAH 1) di Jalan DI Panjaitan Batu 8 Tanjungpinang, resmi diluncurkan, Kamis (24/10/2024).

Peresmian posko itu turut dihadiri oleh mantan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim dan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam relawan anti kecurangan pilwako.

Ketua ARAH 1 Agus Riawantoro mengucapkan terima kasih kepada Mantan Ketua Komnas HAM dan Calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma yang hadir langsung pada peresmian posko ini.

Menurutnya, posko ini dihadirkan, untuk menerima laporan dan melakukan pemantauan oleh tim rewalan terhadap adanya indikasi-indikasi kecurangan dalam Pilwako 2024.

“Kita ingin pilkada ini bersih dari politik uang,” ujarnya.

Ia menilai jika ada paslon yang memanfaatkan politik uang, maka tidak akan melahirkan pemimpin yang baik dan berintegritas.

“Saya harap dengan diresmikan posko ini maka para relawan yang sudah dibentuk akan bisa bekerja secara profesional,” ujarnya.

Calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma juga mengucapkan terima kasih kepada Mantan Ketua Komnas HAM yang hadir langsung sekaligus jadi narasumber di acara peresmian posko ini.

Menurutnya, adanya posko ini suatu bukti tim Rahma-Rizha Hafiz anti suap, dalam merebut suara mayarakat dalam memenangkan Pilkada 2024.

Di tempat yang sama, Mantan Ketua Komnas HAM yang juga Penasihat Ahli Kapolri bidang HAM, Ifdhal Kasim mengucapkan terima kasih kepada panitia, yang telah mengundang dirinya sebagai narasumber untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang hadir.

Ia sangat menyambut baik atas adanya pembentukan posko oleh tim relawan-relawan untuk mengatasi politik uang.

Karena kata dia, salah satu pemilu jujur dan adil itu tidak ada politik uang maupun sembako-sembako yang dibagikan kepada masyarakat dalam memperebutkan suara rakyat.

Menurutnya, meskipun ada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di setiap daerah untuk melakukan pengawasan, namun itu tidak cukup untuk menjamin mendapatkan pemilu jujur dan adil.

“Kita sebagai masyarakat juga harus berpartisipasi untuk menjamin pemilu jujur dan adil. Salah satu caranya membentuk posko dan relawan seperti ini,” ujarnya.

Ia pun meminta, kepada seluruh masyarakat maupun mahasiswa yang tergabung dalam tim ini, bisa bekerja secara profesional.

“Pasang mata dan telinga, jika ada indikasi kecurangan silakan lapor di posko-posko ini, dan segera ditindaklanjuti oleh bawaslu,” tukasnya.(zul)

Exit mobile version