Site icon Harian Kepri

Diikuti 65 Peserta, Dinsos Kepri Gelar Bimtek Manajemen Pengasuhan LKSA

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Sosial Provinsi Kepri, menggelar bimbingan teknis (bimtek) tentang manajemen pengasuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Kamis (7/3/2024) di Hotel Pelangi.

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Sosial Provinsi Kepri, menggelar bimbingan teknis (bimtek) tentang manajemen pengasuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Kamis (7/3/2024) di Hotel Pelangi.

Kegiatan yang mengangkat tema penguatan kapasitas pengasuh anak di LKSA tersebut telah dibuka secara resmi oleh Kepala Dinsos Kepri, Burhanudin.

Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kepri, Deka Harmadya Sandi menyampaikan, bimtek ini diikuti 65 peserta, dari LKSA Tanjungpinang, Bintan Batam.

“Termasuk dari Kementerian Agama Bintan dan Tanjungpinang,” sebutnya.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan LKSA dalam pengasuhan anak, sekaligus agar bisa memetakan permasalahan pengasuhan anak.

“Saya harap seluruh peserta mengikuti dengan sebaik mungkin agar bisa mengimplementasikan di lingkungannya masing-masing,” kata Deka.

Di tempat yang sama, Kepala Dinsos Kepri, Burhanudin menambahkan, LKSA merupakan entitas yang memiliki peran penting dalam melindungi, mendukung dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak.

Kepala Dinsos Kepri, Burhanudin foto bersama peserta bimtek di Hotel Pelangi Tanjungpinang-f/zulfan-hariankepri.com

Menurutnya, LKSA adalah lembaga yang bertanggung jawab, untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan anak yang berada dalam situasi rawan.

“Seperti anak terlantar, korban kekerasan, atau anak yang hidup dalam lingkungan yang tidak kondusif,” ucapnya.

Ia menilai, LKSA memiliki peran penting membantu pemerintah mewujudkan masa depan anak-anak, dan membawa dampak positif masyarakat secara keseluruhan.

“Untuk itu dukungan dan perhatian pemerintah terhadap lembaga ini perlu terus ditingkatkan,” imbuhnya.

Dengan demikian, lanjut dia, dalam bimtek ini ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam manajemen pengelolaan LKSA.

Di antaranya, pemahaman terhadap kebutuhan anak, kemitraan dan kolaborasi, pengembangan SDM, peningkatan akses pelayanan, sistem pemantauan dan evaluasi, keuangan dan pengelolaan aset, partisipasi masyarakat dan advokasi serta pemantapan kebijakan.

“Saya berharap, LKSA dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesejahteraan dan masa depan anak,” tukasnya.(zul)

Exit mobile version