BATAM (HAKA) – Kadis Pariwisata Kepri, Buralimar menyambut baik upaya-upaya yang dilakukan Pemko Batam, dalam meningkatkan ekonomi melalui pariwisata.
“Salah satunya mengembangkan Pulau Belakang Padang menjadi destinasi wisata,” ucapnya.
Pulau yang dijuluki Pulau Penawar Rindu ini, berjarak sekitar 15 menit dari Singapura. Sehingga, pulau ini terlihat memiliki latar belakang gedung gedung pencakar langit Singapura.
Di dermaganya, para wisatawan akan disuguhi pemandang perahu pompong milik warga yang berjejer di dermaga.
“Letak geografis yang berbatasan langsung dengan Singapura, sangat memungkinkan pengembangan Pulau Belakang Padang menjadi destinasi wisata,” ujarnya kepada hariankepri.com
Buralimar menerangkan, total 6 kelurahan yang termasuk dalam wilayah kecamatan Belakang Padang, yakni Kelurahan Pemping, Kelurahan Kasu, Kelurahan Pecong, Kelurahan Pulau Terong, Kelurahan Sekanak Raya, Kelurahan Tanjung Sari.
“Semuanya berpotensi untuk pengembangan pariwisata. Pulau ini juga dijuluki Pulau Penawar Rindu,” sebutnya.
Buralimar menuturkan asal mula penamaan Pulau Belakang Padang sebagai Pulau Penawar Rindu. Konon katanya, nama ‘penawar rindu’ muncul dari kalangan para pendekar pantun yang sering singgah ke Belakang Padang.
“Pantun kan salah satu seni favorit warga melayu, apapun akan dijadikan pantun. Bahkan bagi orang melayu tiada hari tanpa berpantun,” tuturnya.
Belakang Padang sebagai pulau yang berada di tengah-tengah Batam dan Singapura sering menjadi tempat persinggahan para pelaut.
Para pendekar pantun membuat ungkapan ‘penawar rindu’ ditujukan kepada orang yang pernah mengunjungi Belakang Padang dan kemudian kembali lagi kesana untuk mengobati rindunya akan teman, keluarga, ataupun kerabatanya.
Ungkapan yang terkenal dari pendekar pantun kala itu adalah, ”kalau engkau dah kene air Belakangpadang, engkau pasti nak datang lagi. Sebab pulau ini pulau penawar rindu,” pungkasnya. (arp)