TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam menyampaikan, capaian vaksinasi polio di Tanjungpinang paling rendah se-Provinsi Kepri.
Ia menyebut, data sementara untuk peringkat pertama capaian vaksinasi polio yakni Kabupaten Anambas, disusul Bintan, Lingga, Natuna, Karimun, Batam dan terakhir Tanjungpinang.
“Target kita sekitar 30 ribu anak. Tapi yang sudah divaksin baru sekitar 20 ribu, atau 64 persen,” katanya saat diwawancarai hariankepri.com, kemarin
Menurutnya, hal itu terjadi karena ada sebagian masyarakat Tanjungpinang yang menolak untuk diberikan vaksin terhadap anak-anaknya.
“Tapi yang menolak itu tidak signifikan, hanya beberapa orang saja,” ujarnya.
Selain itu, kata Rustam, masih banyaknya anak-anak yang berusia di bawah 8 tahun itu belum terdapat vaksin, karena petugas sulit mendata.
“Ada perbedaan data dengan Disdukcapil. Kalau data Disdukcapil jumlah totalnya sekitar 28 ribu anak, sementara proyeksi kita kemarin sekitar 30 ribu anak,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai upaya agar target pemberian vaksin ini bisa sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
“Kami mengimbau bagi yang belum, agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat,” harapnya.
Imbauan itu disampaikan lanjut Rustam, mengingat jadwal vaksin pertama diperpanjang hingga 10 Agustus 2024 mendatang.
“Diperpanjang itu karena dari 7 kabupaten kota belum ada yang mencapai 95 persen,” tuturnya.
Ia menjelaskan, vaksin polio dengan jenis novel Oral Poliomyelitis Vaccine (nOPV2), untuk mencegah penularan penyakit yang bisa menyebabkan kecacatan pada kaki, yang sekarang menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Aceh dan Papua.
“Vaksin polio yang sekarang ini diberikan melalui tetes, tidak disuntikkan sehingga Insya Allah efek sampingnya sangat minimal,” tukasnya.(zul)