TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kepri, M Bisri mengimbau, kepada seluruh pedagang takjil untuk menjaga higienitas makanan yang dijual kepada masyarakat.
“Kita imbau agar menutup dagangan dengan plastik atau kemasan yang baik, sehingga tidak terkontaminasi kotoran, debu, dan lalat,” katanya, kepada hariankepri.com, di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, kemarin.
Selain itu, Bisri juga meminta kepada para pedagang takjil agar memperhatikan kualitas makanan yang dijual. Baik itu pemilihan bahan, proses pembuatan hingga proses menjajakan makanan yang dijual.
“Para pembeli juga sebaiknya memilih takjil yang dijual dalam bentuk kemasan atau tertutup supaya lebih aman dan sehat,” pesannya.
Untuk menjamin itu, Dinkes Kepri bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), akan menurunkan tim kesehatan untuk memantau kualitas takjil atau makanan yang dijual oleh pedagang.
“Tim tersebut sudah bergerak sejak puasa pertama. Ini sebagai upaya pemerintah daerah dalam menjamin produk takjil yang diperjualbelikan aman dan sehat dikonsumsi masyarakat,” jelasnya.
Bisri menuturkan, tim kesehatan tersebut akan mengambil sampel jika ada takjil yang mencurigakan. Misalnya, ada kue atau bubur yang diduga mengandung zat senyawa kimia formalin atau boraks, maka sampel akan langsung diteliti di laboratorium Dinkes Kepri.
“Jika memang terbukti, tim kesehatan bakal menegur pedagang takjil, termasuk merekomendasikan agar tidak lagi menjual produk takjil tersebut,” tegasnya.(kar)
