Site icon Harian Kepri

Dinkes Klaim Tangani Pasien Sesuai SOP, Ibu dari Anak yang Meninggal Ungkap Kronologi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tanjungpinang, Rustam, ikut menanggapi meninggalnya seorang bocah berinisial D (13), usai berobat di Puskesmas Sei Jang.

Ia menyampaikan, pihaknya sudah menerima laporan dari pimpinan Puskesmas tersebut. Dalam laporan itu, anak tersebut menderita diare dan muntah.

“Kemudian Puskesmas memberikan tata laksana pengobatan yang sesuai. Yaitu diberi obat anti muntah dan diare,” ujarnya kepada hariankepri.com, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa obat yang diberikan tersebut sudah aman dan sesuai dengan standarnya. Menurutnya, tidak ada kaitannya juga antara obat yang diminum dengan kejadian meninggal itu.

“Lagipula obat tersebut juga dimuntahkan oleh anak itu. Pasien lain yang obatnya sama terbilang aman, dan sembuh,” jelasnya.

Ia mengatakan, Kepala Puskesmas Sei Jang juga sudah berdialog dengan dokter yang menangani anak itu. Bahwa semuanya berjalan lancar dan tidak ada kesalahan.

“Apa yang dilakukan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP),” tuturnya.

Terkait soal tensi atau tekanan darah anak itu, kata Rustam, standar Puskesmas tidak akan melakukan pemeriksaan tensi terhadap anak di bawah 15 tahun, jika tidak memiliki riwayat tensi.

“Kecuali ada kecurigaan atau informasi hipertensi pada anak. Baru bisa dilakukan pemeriksaan,” paparnya.

Sementara itu, ibu dari sang anak itu mengutarakan, bahwa dirinya sempat menyampaikan kepada dokter bahwa tensi anaknya tinggi.

“Tapi dokter tidak mau mengecek tensi anak saya, dengan alasan dia masih anak-anak. Kemudian anak saya diberikan lima resep obat,” terangnya.

Setelah itu, mereka berdua langsung pulang. Sebelum sampai di rumah, ia menemani anaknya mengambil buku di sekolah, dan membeli sarapan di Jalan Pemuda.

“Ketika di rumah, saya beri obat itu sebelum makan, karena itu dianjurkan oleh dokter Puskesmas. Saat itu, anak saya sempat menolak untuk minum obat. Karena dia tidak pernah minum obat dari kecil,” ungkapnya.

Meski seperti itu, ia tetap memaksa anaknya untuk minum obat yang diberikan oleh dokter Puskesmas Sei Jang agar keluhan sakitnya bisa sembuh.

“Tidak lama kemudian dia mengantuk dan tertidur. Sekitar 5 hingga 10 menit, dia tiba-tiba kejang dan mengeluarkan buih dari mulut dan hidung,” jelasnya menceritakan kejadian itu.

Sontak hal tersebut membuatnya kaget, dan dirinya langsung memanggil warga sekitar untuk membantu bawa anaknya ke Puskesmas Sei Jang kembali.

“Ketika sudah sampai di Puskesmas, dilakukan pemeriksaan lagi oleh dokter. Saya diberitahu bahwa anak saya sudah meninggal sekitar pukul 11.00 WIB,” pungkasnya. (dim)

Exit mobile version