TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Sosial (Dinsos) Kepulauan Riau, menyelenggarakan seminar pemetaan Komunitas Adat Terpercil (KAT) di Provinsi Kepri tahun 2018.
Kegiatan ini digelar selama tiga hari dimulai sejak tanggal 5-7 Agustus 2018 mendatang, di Hotel CK.
Sekitar 30 peserta yang mengikuti seminar pemetaan KAT tersebut, diantaranya berasal dari dinsos 7 kabupaten/kota, dan intansi lainnya serta dari Akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah).
Seminar pemetaan KAT ini dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kepri Doli Boniara, Senin (6/8/2018).
Doli mengatakan, KAT itu termasuk para suku laut atau suku asli yang selama ini tidak terperhatikan dan terpencil. Kegiatan pemetaan KAT ini bertujuan, untuk memberdayakan KAT yang selama ini tidak terperhatikan.
“Intinya bagaimana kita bisa membuat mereka itu bisa mandiri, kemudian keterpencilannya bisa kita perhatikan, karena kita lihat mereka ini butuh bimbingan,” ungkapnya.
Saat ini, sambung dia, pihaknya hanya fokus melakukan pemetaan KAT di dua kabupaten yakni Karimun dan Lingga.
“Walaupun di setiap kabupaten/kota Kepri itu ada KAT namun karena keterbatasan anggaran dari pusat, makanya 2 kabupaten didahulukan, Insyaallah tahun depan diselesaikan semua,” ucapnya.
Sebenarnya, kata Doli, pada tahun 2015 lalu, di Kepri sudah tidak ada lagi KAT, sehingga pemerintah pusat dalam hal ini Kemensos tidak memberikan bantuan ke Kepri karena sudah dianggap tidak ada lagi KAT di Kepri, namun ternyata masih ada.
Doli juga menambahkan, dalam seminar ini, pihaknya juga mengundang Direktur Pemberdayaan KAT Kementerian Sosial, Harapan Lumban Gaol sebagai narasumber. (zul)
