TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kepri, M Dali mengatakan, pelaksanaan PPDB tingkat SMA/SMK di tahun ajaran 2021/2022 tidak sepenuhnya berjalan mulus.
“Memang sampai terakhir pelaksanaan PPDB tanggal 8 Juli kemarin, masih ada sejumlah permasalahan terutama di SMA,” katanya, Senin (12/7/2021).
Permasalahan itu kata dia, terjadi penumpukan siswa di sejumlah sekolah, terutama SMA yang ada di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam.
“Penumpukan itu terjadi di sekolah favorit. Kita tidak mampu membendung itu. Karena masih banyak orang tua yang memaksakan anaknya untuk masuk sekolah favorit tersebut,” jelasnya.
Dampak dari penumpukan itu lanjutnya, membuat sejumlah SMA lainnya terjadi kekurangan siswa.
Ia mencontohkan, seperti di Kota Tanjungpinang, dari 7 SMA Negeri yang ada di Ibu Kota Provinsi Kepri itu, para orang tua berbondong-bondong ingin menyekolahkan anaknya di SMA 1, SMA 2, dan SMA 4.
Sehingga kata dia, membuat, SMA lainnya yakni SMA 3, SMA 5, SMA 6, dan SMA 7 mengalami kekurangan murid. Kondisi yang sama juga terjadi di SMA yang ada di Kota Batam.
“Karena itu, kita mengimbau kepada orang tua, marilah kita sama-sama bergerak untuk mengisi sekolah yang memiliki kekurangan, supaya kami juga bisa bekerja dengan baik,” imbaunya.
Sebagai solusi untuk mengatasi hal itu, pihaknya kata dia, mau tidak mau terpaksa melakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang terjadi penumpukan tersebut.
Sekarang, sambungnya, pihaknya tengah menunggu data dari sekolah yang terjadi penumpukan tersebut terkait berapa rombel yang akan ditambah.
“Penambahan rombel ini tujuannya supaya anak-anak bisa bersekolah. Apabila nantinya penambahan rombel ini tidak juga bisa mencukupi, kita berharap pihak swasta membuka pintu dengan memberikan biaya yang ringan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada orang tua, untuk menghilangkan mindset sekolah favorit. Karena sambungnya, di era saat ini sejatinya sudah tidak ada lagi istilahnya sekolah favorit.
Pihaknya juga telah melakukan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh sekolah negeri tingkat SMA dan SMK di Provinsi Kepri ini.
“Jadi kalau, bicara sekolah favorit itu karena kualitas gurunya, kita sudah penuhi dengan memindahkan guru yang dari sekolah favorit ke sekolah lainnya. Ini supaya kualitas pendidikan itu merata,” paparnya.(kar)